Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat
Puluhan Polisi Ramai-ramai Datangi Rumah Brigpol Nopryansah, Keluarga: Jantung Kami Mau Copot!
Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat merupakan ajudan Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo yang tewas setelah baku tembak.
Rohani juga sempat menegur anggota kepolisian karena dinilai tidak sopan saat memasuki rumah.
"Jangan seperti itulah, Pak masuk rumah orang, kami ini lagi sedih loh, lagi trauma. Yang sopan lah, pake permisi," tambahnya.
Melanjutkan ceritanya, Rohani memperkirakan ada 50 anggota kepolisian yang dipimpin langsung seorang perwira tinggi berpangkat Brigjen.
Polisi melakukan penjagaan ketat di rumah duka yang berada dalam satu lingkungan sekolah SD itu.
Termasuk menutup gerbang sekolah yang menjadi akses keluar masuk ke rumah keluarga Brigadir J.
Rohani mengaku merasa diintimidasi dengan kedatangan puluhan polisi.
Terlebih, pihak keluarga dilarang mendokumentasikan kedatangan mereka.
"Polisi mengawasi, mereka bilang jangan ada yang merekam memfoto dan live Facebook," kata Rohani, dikutip dari TribunJambi.com.
Rohani menambahkan, pihak kepolisian melakukan pertemuan tertutup dengan kedua orangtua dan adik kandung dari Brigadir J di sebuah ruangan dalam rumah.
Sementara keluarga lainnya berada di ruang yang lain.
"Ya kami dipagar polisi, kakak dan abang itu (menyebut orangtua korban), dipanggil ke ruang sebelah. Dan kami tidak boleh dengar," ucap Rohani.
Bantah lakukan intimidasi
Kapolres Muarojambi, AKBP Yuyan Priatmaja membantah kedatangan anggota kepolisian ke rumah orangtua Brigadir J sebagai bentuk intimidasi.
Maksud kedatangan dari Mabes Polri dan Polres Muarojambi untuk menyampaikan kronologi yang menewaskan Brigadir J.
"Intinya tidak ada niatan kami untuk mengintimidasi keluarga. Karena mereka masih keluarga besar Polri juga," ujar Yuyan, dikutip dari Kompas.com.