Jelang Wuquf di Arafah, Wakil Ketua Dewan Masjid Ikut Pantau Jamaah Indonesia di Maktab XI
Setelah Sholat Subuh, dari Mina jamaah berangkat ke Arafah untuk melaksanakan Wuquf.Wuquf dimulai waktu Dzuhur hingga terbenamnya matahari, Magrib.
Tribun-Timur.com - Menjelang wuquf di Arafah, Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Dr (HC) Syafruddin Kambo, Jumat (8/7/2022) waktu Arab Saudi, ikut memantau calon jamaah haji Indonesia di Maktab XI, di Mekah.
"Usai salat Dhuha, saya ikut memantau jamaah sekaligus kunjungi sahabat di Maktab XI," ujar mantan Wakapolri itu, dalam cuplikan video yang dikirim ke Tribun-Timur.com, Sabtu (9/7/2022) dini hari, waktu Indonesia.
Baginya momen ini istimewa sebab bersamaan haji akbar. "Insyallah, wuquf ini istimewa sebab khutbah wuquf bersamaan khutbah Jumat," ujarnya, sambil berjalan bersama asisten pribadi bidang luar negeri, KH Anizar Masyhadi Lc, pimpinan Ponpes Tazakka Batang, Jateng.
Wuquf di Arafah, 9 Zulhidjjah 1443 H, atau hari Jumat (8/7/2022) di penanggalan Masehi.
Baginya, momen haji akbar ini juga istimewa.
Ia terakhir berhaji 2018, bersama ibunda Puang Nene' (ibunya, Hj Lu’luwiyah 92 tahun).

Sambil berjalan kaki ke gurun Arafah, Syafruddin juga menyebut keistimewaan haji akbar ini adalah doa-doa akan dikabulkan dan pahala dilipatgandakan.
Baginya, berhaji pasca-pandemi COVID-19 ini, berselang sepekan usai menjadi pembicara di Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia di Kuala Lumpur, Kamis, 30 Juni 2022 lalu.
Kunjungan ke maktab jamaah calon haji khusus dan regular Indonesia.
Setelah dua tahun ditutup, musim haji 2022 Indonesia mendapatkan 100.051 jemaah kuota haji dan 1.901 petugas.
Syafruddin memantau maktab dengan golf car.
Asistennya menyebut, fasilitas khusus di maktab itu, dalam kapasitasnya sebagai delegasi Rabitah Al Alamiyah Islam.
Maktab adalah kantor administratur haji. Maktab membagi kelompok jamaah haji di setiap muassasah (organisasi gabungan antara mutawif (pembimbing tawaf yang biasa disebut syekh) dan muzawir (pembimbing ziarah) di Arab Saudi). Indonesia tergabung dalam Muasasah Muthawwifien (Asia Tenggara) di Makkah.
Tiap-tiap muasasah dibagi dalam beberapa maktab.
Sebelum pandemi, tiap maktab mengurusi sekitar 2.500-3.000 jamaah haji.
Bila satu maktab haji reguler berisi 3.000 orang jamaah, sedangkan maktab jamaah haji khusus maksimal sekitar 2.200 orang.
Sebelumnya, 8 Dzulhijjah 1443 H, jamaah bermalam dan beristirahat di tenda (mabit) di Mina Tarwiyah