Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemerasan

Viral, Dua Oknum Polisi Diduga Peras Supir Truk di Jalan Trans Sulawesi, Minta Rp 500 Ribu

Dua personel Satuan Lalu Lintas Polres Palopo diduga memeras supir truk. Aksi keduannya terekam kamera ponsel warga dan beredar luas.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Muh. Irham
tribunnews
Ilustrasi polisi. 

PALOPO, TRIBUN-TIMUR.COM - Citra Polri di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, kembali tercoreng.

Dua personel Satuan Lalu Lintas Polres Palopo diduga memeras supir truk. Aksi keduannya terekam kamera ponsel warga dan beredar luas.

Warga yang mengambil video bahkan sempat mewawancarai sopir.

Dalam video itu, polisi terlihat menghentikan truk.

Tepat di dekat SPBU Rampoang, Jalan Trans Sulawesi, Kelurahan Tobulung, Kecamatan Bara, Palopo.

Kedua polisi itu datang mengenderai mobil dinas Satlantas Polres Palopo.

Dalam video sang pengemudi mengaku dimintai uang Rp 500 ribu untuk empat unit truk.

Namun ia hanya sanggup memberi Rp 100 ribu.

"Saya dimintai Rp 500 ribu untuk empat mobil, tapi saya hanya mampu bayar Rp 100 ribu, ongkos jalan sudah habis," kata sopir yang ada dalam video berdurasi 2 menit 16 detik.

Karena tidak punya uang sebanyak itu, permintaan oknum polisi tersebut tidak dipenuhi.

Kapolres Palopo, AKBP Muhammad Yusuf Usman, akan menindak anggotanya jika pemerasan itu benar terjadi.

"Pasti kami tindak jika benar," tegas Yusuf, Jumat (8/7/2022).

Sementara itu, salah satu warga, Erwin, meminta kapolres sebagai pucuk pimpinan Polri tertinggi di Palopo benar-benar serius menindak anggotanya yang mencoreng nama baik institusi.

"Harus ada tindakan, tidak bisa dibiarkan," kata Erwin di sebuah warkop.

Warga Palopo ini juga meminta polisi tidak membiarkan mobil omprengan tujuan Morowali terus beroperasi.

Kata dia, over kapasitas mobil omprengan ini sudah sangat membahayakan pengendara lain.

"Setiap hari kita jumpai di jalan raya, mobil omprengan tujuan morowali. Minibus muat sepeda motor dan ditumpuk dengan barang sampai buka bagasi belakang, ini sangat membahayakan dan jumlahnya makin banyak," katanya.

Polisi menurut dia, harus bertindak tegas agar mobil omprengan ini jera. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved