Advetorial
Polbangtan Kementan Gelar Penyuluhan dan Bimtek di Bone
Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa BPPSDM Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan langkah preventif untuk mencegah PMK.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, seluruh komponen di bawah BPPSDMP wajib turun, terutama tenaga medik dan paramedik, untuk peran aktif menanggulangi penyebaran PMK.
"Semua harus turun ke lapangan,” kata Dedi Nursyamsi.
Untuk segera memutus penyebaran PMK, sebanyak 86 kegiatan telah diselenggarakan BPPSDMP hampir seluruh wilayah Indonesia.
"Kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk Pelatihan, Bimbingan Teknis, Sosialisasi, Pendampingan, Webinar, Desinfektan Kandang, Vaksinasi, hingga Pengobatan Hewan Ternak," ucap Dedi.
Langkah solutif dan antisipatif telah ditempuh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), secara teknis dilaksanakan UPT Pelatihan dan Pendidikan Pertanian.
Melalui UPT BPPSDMP, khususnya yang bergerak di subsektor peternakan dan Kesehatan hewan, telah dilaksanakan berbagai pelatihan untuk pencegahan dan penanggulangan PMK dilakukan secara offline dan online, terutama di wilayah wabah PMK.
Pelatihan penanggulangan ini diberikan dokter hewan dan medik veteriner yang dibantu berbagai unsur mulai dari pemerintah, tokoh mayarakat, dan mahasiswa.
Hingga saat ini sekitar 22.278 orang mengikuti pelatihan melalui zoom dan Youtube. Dan 12.478 orang mengikuti Pelatihan online Vaksinasi PMK.
Adapun diseminasi pencegahan dan pelatihan PMK melalui program utama BPPSDMP di antaranya, Bertani On Cloud, MSPP dan MAF 17.646 peserta. (*)