Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Nasrullah Mappatang

Pelajaran Berharga dari Coach Bernardo Tavares

Gelaran babak penyisihan Grup H, AFC CUP, yang dihelat di Kuala Lumpur (KL), Malaysia, usai sudah pada Kamis (30/6).

DOK PRIBADI
Alumnus Fakultas Sastra UNHAS, Mahasiswa Doktoral Universiti Malaya, Malaysia, Nasrullah Mappatang. Penulis opini di Tribun Timur berjudul Pelajaran Berharga dari Coach Bernardo Tavares edisi Minggu (3/7/2022). 

Oleh: Nasrullah Mappatang
Penonton PSM di AFC CUP, Kuala Lumpur/Alumnus FIB Unhas

TRIBUN-TIMUR.COM - Gelaran babak penyisihan Grup H, AFC CUP, yang dihelat di Kuala Lumpur (KL), Malaysia, usai sudah pada Kamis (30/6).

Kuala Lumpur City FC hanya mampu memenangi pertandingan melawan Tampines Rovers asal Singapura dengan skor akhir 2-1.

Artinya, PSM Makassar yang memenangi laga melelahkan kontra Tampines Rovers pada Senin (27/6) dengan skor 1-3 merupakan pemuncak klasemen Grup H zona Asia Tenggara.

Di saat bersamaan berita gembira ini , PSM pun tengah bersiap dijamu Borneo FC di Samarinda untuk melakoni laga perempat final Piala Presiden, Minggu (3/7).

Hasil dengan lolos ke semifinal AFC Cup zona Asia Tenggara itu tentu menyenangkan bagi PSM.

Terlebih bagi suporter, pemain dan pelatih yang telah berjuang tanpa lelah sampai detik terakhir pada dua pertandingan lalu di KL.

Di tengah kelelahan mental dan fisik akibat jadwal yang sangat padat, PSM yang awalnya dijadwalkan bermain tanggal 24 dan 30 Juni berubah menjadi 24 dan 27 Juni tanpa pemberitahuan sebelumnya itu, mampu membuktikan bahwa mereka bisa sejajar dengan klub – klub ternama di Asia Tenggara.

Perubahan jadwal yang banyak menguntungkan tuan rumah KL City FC itu membuat coach Tavares tak dapat membendung kritikannya seusai laga kontra Rovers, Kamis (27/6) malam, pada sesi temu awak media.

Protes demi protes diluapkannya. Baik kepada wasit yang memimpin pertandingan, maupun kepada pihak AFC yang merubah jadwal tanpa pemberitahuan serta tidak menggunakan VAR untuk mereviu kejadian di lapangan.

Komplain itu tentu sangatlah wajar dan manusiawi. Namun, bukan Pasukan Ramang namanya, bersama pelatih tangguhnya, jika tak mampu melewati semua ujian dan tantangan dengan gigih dan pantang menyerah.

Hasilnya dapat dilihat. Di titik inilah sikap dan peran pelatih Tavares, pria asal Portugal berusia 42 tahun itu, layak menjadi pelajaran berharga.

Apalagi sekarang PSM kembali akan menjalani laga menentukan di Piala Presiden 2022.

Saya mengamati gerak gerik pelatih asal negeri Cristiano Ronaldo itu di lapangan dan di media sosial, serta di media daring.

Kesan pertama yang sangat berbekas ketika usai pertandingan kontra KL City.

Tavares menggiring pemainnya untuk menuju tribun tempat para suporter PSM berkumpul.

Dia sendiri yang memanggil pemainnya satu per satu untuk menyapa suporter yang menunggunya di tribun.

” Thank you, coach,” teriak salah seorang suporter di samping saya.

“Thank you, Mister Tavares,” diikuti suporter lainnya.

Dalam benak, saya berpikir, mengapa para suporter ini begitu apresiatif terhadap sang pelatih sementara suporter lainnya lebih senang meneriaki pemain idola.

Jawabannya baru saya dapatkan setelah laga kontra Rovers usai, tepatnya di saat konferensi pers berlangsung.

Punggawa Pasukan Ramang yang sekarang ini memang punya keistimewaan sebagai orang paling bertanggung jawab pada tim PSM Makassar.

Saya melihat ekspresi wajahnya sebelum memasuki ruang konferensi pers.

Masih tegang dan beraut cemas meski baru saja mendapatkan kemenangan gemilang.

Apa yang dikatakannya terekam baik di akun media sosial PSM Makassar selama konferensi pers.

Di situlah sosok sesungguhnya seorang Tavares terpancar. Dia lelaki yang sangat bertanggung jawab atas tim dan anak buahnya.

Tavares adalah sosok yang sangat menjaga pemainnya agar tidak “disentuh” apalagi dicederai.

Kebugaran dan keoptimalan pemainnya adalah harga mati. Olehnya, ia sangat menyesalkan banyaknya pemain PSM yang cedera ketika menaklukkan Tampines Rovers.

Wasit pun dan pihak AFC menjadi sorotan tajamnya. Ia tidak bisa menerima anggotanya diperlakukan tidak fair seperti itu.

Rentetan kekecewaan di atas membuatnya tak dapat tersenyum happy di hadapan awak media seusai pertandingan kontra Tampines Rovers (27/6).

Tavares adalah avant-garde yang berdiri di depan kala tim asuhannya mendapatkan tindakan tidak fair, layaknya jenderal perang yang berdiri gagah di barisam terdepan melindungi dan membela moral para pasukannya.

Terlepas dari segala kekesalan terhadap wasit dan manajemen AFC, pelajaran berharga selanjutnya dari seorang Tavares adalah apresiasinya kepada kerja keras pemainnya dan kesetiaan suporter yang datang mendukung PSM.

Ia dengan tanpa ragu mengatakan dengan suara yang makin meninggi, bahwa:
“Saya sangat senang dengan pemain-pemain saya, mereka adalah petarung sejak menit pertama.” …….
“Saya ingin pada kesempatan ini mengucapkan ‘terima kasih’ kepada suporter kami karena mereka datang ke sini mendukung tim dengan sungguh – sungguh, …. dan itu sangat penting bagi kami.”

Layaknya seorang pemimpin pasukan, Fernando Jose Bernardo Tavares, nama lengkapnya, layak mendapat penghormatan dari anggota pasukannya di tim Juku Eja. Ia laki – laki bertanggungjawab dan berpendirian teguh.

Prinsipnya tidak bisa diajak bermain – main. “Ma-getteng”, teguh, gigih, kata orang Bugis-Makassar.

Terakhir, dalam menjaga kekompakan timnya, Tavares seperti mengamalkan satu dari sepuluh dalil Saul Alinsky (Alynsky’s rule), seorang aktivis/organiser komunitas asal Amerika, yaitu bagaimana “menjaga pengalaman pengikut - pengikutnya (followers)”.

Itu dilakukan dengan jalan terus membersamai pemain dan suporter. Ia tak segan memberikan perhatian lebih pada setiap kondisi pasukannya, terutama bagi yang cedera selepas pertandingan. Terlebih lagi, Tavares adalah boss yang pandai mengapresiasi setiap usaha dan hasil yang dicapai oleh anak buahnya.

Tavares memang bukan sembarang punggawa. PSM Makassar beruntung memilikinya. Bravo PSM. Thank you, coach.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved