Danny Pomanto Sebut Ada Lurah hingga Kepala Dinas Tidak Becus Urusi Lorong, Ancam Siap-siap Diganti
Banyak lurah yang memasukkan titik lorong wisata tidak sesuai dengan kebutuhan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto memberi atensi kepada seluruh pejabat OPD hingga tataran lurah.
Meraka yang berkinerja buruk bakal segera dicopot.
"Kalau ada lurah tidak sungguh-sungguh pasti saya ganti, kalau ada SKPD tidak sungguh-sungguh pasti saya ganti," ucap Danny saat ditemui di kediamannya beberapa waktu lalu.
Salah satu program yang disoroti oleh Danny yakni terkait lorong wisata.
Banyak lurah yang memasukkan titik lorong wisata tidak sesuai dengan kebutuhan.
Padahal menurut Danny Lorong Wisata salah satu program prioritas.
Ia ingin menggenjot pembangunan 1000 lorong wisata tiap tahun.
Paling tidak, pada 17 Agustus nanti sudah ada puluhan lorong wisata yang dilaunching dan diperlihatkan kepada masyarakat.
Sayangnya, banyak lurah yang belum merampungkan titik-titik lorong wisata, ada juga yang diminta untuk melakukan revisi.
"Sudah berulang saya sampaikan, kemungkinan saya ganti orang dalam waktu dekat kalau sampai lorong wisata datanya (tidak selesai)," tegas Danny.
Diketahui, untuk mempercepat berjalannya program di setiap OPD, ia rutin melalukan evaluasi hingga larut malam.
Danny memberi pemahaman terhadap konsep program-program yang akan dijalankan.
Namun masih banyak OPD yang belum memahami dengan baik.
"Jadi mereka ini (seperti) bekerja sesuai pikirannya masing-masing. Untuk aapa kita pakai orang yang tidak bisa kerja, karena ini uang negara harus efektif, harus menyumbang pada pertumbuhan ekonomi, bukan untuk dihabiskan (begitu saja)," tuturnya.
Danny juga sempat menyinggung Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) terkait usulan anggaran untuk 2023.
Diskominfo tidak mengalokasikan anggaran untuk program metaverse, Makassar Virtual Economic Center (Marvec), dan menyangkut sombere and smart city.
"Untungnya saya koreksi, belum dikunci anggaran, itu kan gila namanya, jadi meraka itu bekerja sesuai pikirannya masing-masing," tuturnya. (*)