Pelatihan BLK
Pemkab Luwu Utara Pastikan Pencari Kerja Ikut Pelatihan BLK Punya Kompetensi
Peserta pelatihan BLK Luwu Utara telah diseleksi lewat pendaftaran online melalui aplikasi Sisnaker.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNLUTRA.COM, TANALILI - Sebanyak 176 orang mengikuti pelatihan berbasis kompetensi tahap satu dan tahap dua di UPT Balai Latihan Kerja atau UPT BLK Kabupaten Luwu Utara.
Plt Kepala Dinas Transnaker Luwu Utara, Enyon, mengatakan peserta pelatihan didominasi dari Luwu Utara.
Sebagian berasal dari Kabupaten Luwu Timur, Toraja, dan Kota Tomohon.
Peserta telah diseleksi lewat pendaftaran online melalui aplikasi Sisnaker.
Jenis pelatihannya ada lima paket.
Terdiri dari empat paket kejuruan yang dilaksanakan secara instutisional dan satu paket kejuruan dilaksanakan secara mobile training unit (MTU).
"Itu untuk tahap satu yang sudah selesai dilaksanakan," kata Enyon via rilis Humas Pemkab Luwu Utara, Kamis (30/6/2022).
Untuk tahap dua sebanyak enam paket kejuruan yang dilaksanakan secara instutisional.
Paket kejuruan meliputi komputer, menjahit, tata rias, dan proc hasil pertanian.
"Sementara untuk paket MTU diantaranya kejuruan menjahit dan meubel," sambungnya.
Ia juga menjelaskan, secara institusional pelatihan tersebut dilaksanakan di UPT BLK, Kecamatan Tanalili.
Kemudian secara MTU kejuruan menjahit dilaksanakan di Desa Palandan, Kecamatan Baebunta dan kejuruan meubel di Desa Bungapati, Kecamatan Tanalili.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani yang hadir menutup pelatihan tahap satu sekaligus membuka pelatihan tahap dua menegaskan bahwa pemkab bertanggung jawab memastikan pencari kerja punya kompetensi sehingga mereka dapat menciptakan lapangan kerja secara mandiri.
Bahkan bisa menyediakan lapangan kerja atau merekrut tenaga kerja untuk usaha yang ditekuni.
"Jadi ke depan kita tidak menjadi followers atau pengikut, tapi menjadi orang yang diikuti," ucap Indah Putri Indriani.
Menurut bupati perempuan pertama di Sulsel itu, adanya pelatihan tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk membantu angkatan kerja memiliki potensi, skill, dan keahlian.
Dalam rangka perluasan kesempatan untuk dapat terakomodir di dunia kerja dan menurunkan angka pengangguran.
Menurutnya, ada beberapa jenis pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan dengan teknologi misalnya menjahit, tata rias atau make up, kejuruan las, dan mebel.
"Jadi tidak usah khawatir soal pasarnya, begitu juga jika teman-teman punya produk, nanti Pemda akan bantu promosi melalui e-katalog lokal yang akan menjadi etalase teman-teman," katanya.
"Optimalkan potensi dan jangan berhenti setelah pelatihan selesai, baik secara mandiri maupun ikut di usaha lain," lanjutnya.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita