Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Irma Nur Afiah

Zakir Sabara, Profesor Muda Indonesia di Bidang Teknik Kimia

Ketika mengucapkan nama Zakir Sabara (ZS), yang ada di benak orang adalah sosok seorang Dosen, Aktivitas Kemanusiaan, influencer, guru besar.

DOK PRIBADI
Plt Kaprodi Teknik Industri FTI-UM Irma Nur Afiah, penulis opini Tribun Timur berjudul Zakir Sabara, Profesor Muda Indonesia di Bidang Teknik Kimia 

Diawali dengan Wakil Dekan III Fakultas Teknologi Industri dan Fakultas Ilmu Komputer yang saat itu berada di bawah satu naungan pada tahun 2010.

Saat itu Prof Zakir dilantik oleh Prof Dr Muh Nasir Hamzah SE MSi yang saat itu menjabat sebagai Rektor UMI dan Bapak HM Mokhtar Noer Jaya SE MSi sebagai Ketua Yayasan Wakaf UMI.

Amanah dengan periode yang cukup singkat ini merupakan batu loncatan amanah-amanah lain yang diterima oleh Prof Zakir di lingkup UMI. Yang sampai hari ini masih terkenang oleh Prof Zakir adalah ucapan Bapak H M Mokhtar Noer Jaya, “Orang yang hari ini saya lantik adalah orang yang hampir saya pecat saat menjadi mahasiswa karena kenakalannya di jalanan.” Ya, beliau adalah salah satu saksi perjalanan Prof Zakir sejak mahasiswa hingga pencapaiannya menjadi seorang Guru Besar.

Tidaklah heran Ketika di salah satu acara Wisuda UMI, Bapak Mokhtar Noer Jaya memasuki ballroom tempat wisuda dengan menggunakan kursi roda, refleks, Prof Zakir berlari ke pintu masuk dan mendorong kursi roda beliau. “Maafkan anak nakalta, Pak Aji,” ucap Prof Zakir di momen wisuda saat itu.

Amanah sebagai Asisten Wakil Rektor III diamanahkan oleh Prof Zakir di tahun 2011.

Jabatan yang telah lama vakum dan “dihidupkan” lagi oleh Prof Dr Hj Masrurah Mokhtar MA yang menjabat sebagai Rektor UMI saat itu. Prof Zakir menggagas beberapa momen penting dan dilaluinya Bersama jajaran Rektorat UMI.

Beberapa prestasi mahasiswa berhasil diantarkan oleh Prof Zakir, diantaranya juara 1 Debat Mahasiswa di TV-One dan juara 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat nasional. Namun prestasi ini belum pernah terulang kembali sejak capaian di masa itu.

Beberapa terobosan juga dilakukannya, diantaranya memberi reward bagi mahasiswa berprestasi berupa hadiah Umroh.

“TIdak hanya pandai memberi hukuman jika mahasiswa melanggar, kita juga harus pandai memberi reward untuk yang berprestasi,” prinsipnya.

Titik kulminasi Prof Zakir dalam kepemimpinannya adalah menjadi Dekan FTI-UMI selama 2 periode.

Mengubah wajah FTI dari penampakan awalnya adalah anak tangga pertama yang beliau lakukan.

Dekanat yang dulunya dikelilingi rawa-rawa dan berlumut, bak disulap, FTI berubah menjadi Fakultas dengan tampilan yang modern khas generasi milenial.

Gedung-gedung dan sekitarnya diubah selayaknya tampilan sebuah Gedung Industri.

Lahan parkir yang sempit pun diubah mengadaptasi model parkiran perkantoran modern.

Pembenahan infrastruktur ini adalah untuk membuat civitas akademika “betah” di kampus.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved