Mahasiswa KKN
Misi Mahasiswa KKN Unhas di Parepare, Benahi Kawasan Kumuh
Salah satu program inti mahasiswa KKN ini adalah, akan membenahi titik kumuh di Kota Parepare.
Penulis: M Yaumil | Editor: Muh. Irham
PAREPARE, TRIBUN-TIMUR.COM - Universitas Hasanuddin (Unhas) menempatkan 230 orang mahasiswa untuk melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Kota Parepare. Mereka mulai ditempatkan di kota berjuluk Bandar Madani tersebut, Selasa (28/6/2022).
Rombongan mahasiswa diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Parepare Iwan Asaad di kantor Wali Kota Parepare, Jl Jenderal Sudirman, Kecamatan Bacukiki Barat, Parepare.
Salah satu program inti mahasiswa KKN ini adalah, akan membenahi titik kumuh di Kota Parepare.
KKN Unhas mengangkat tiga tema, yakni, penurunan angka stunting, penerapan halal, terakhir terkait pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
Kepala Pusat KKN Unhas, Muhammad Kurnia berupaya memberi inovasi terkait ketiga tema tersebut.
"KKN Unhas ini, berupaya memberi inovasi melalui program yang akan dikerjakan," katanya, Selasa (28/6/2022) siang.
Tema ketiga, berhubungan dengan sanitasi dan kebersihan kawasan perumahan.
"Kita coba memberikan edukasi dan sosialisasi di titik kumuh terkait sanitasi dan kebersihan di kawasan tertentu," ujarnya.
Dengan program ini, KKN Unhas mencoba intervensi masalah terkait kebersihan dan kesehatan.
"Kita ingin melakukan intervensi melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk menciptakan kehidupan yang lebih bersih," tambahnya.
Untuk stunting, fokus pada peningkatan pencegahan.
"Membantu program prioritas Pemerintah Kota Parepare dalam pencegahan stunting atau tidak normal dalam pertumbuhan," imbuhnya.
Kemudian, program halal berkaitan dengan kawasan wisata kuliner halal.
"Kalau label halal sudah ada, praktis kualitas kebersihan, sanitasi, dan mutu makanan pasti terjaga," tutur Kurnia.
Sementara, Sekretaris Pemerintah Kota Parepare, Iwan Asaad menekankan kolaborasi dengan Mahasiswa KKN Unhas.
"Penekanan Pemkot Parepare pada kolaborasi kerja dengan mahasiswa Unhas," katanya.
Kolaborasi, kata Iwan bertujuan untuk membantu masyarakat khususnya kawasan yang kurang sehat.
"Terkait pembangunan berbasis kawasan ini tujuannya untuk memberikan sentuhan bagi lingkungan yang kurang sehat," pungkasnya.(*)