Aksa Mahmud
Ketika Aksa Mahmud Perintahkan Staf Bosowa Taklukkan Badai Jadi Obyek Wisata
Kebun anggrek itu dibangun di tengah pemukiman. Di luar kebun, suhu udara cukup panas, cahaya matahari menyengat kulit.
TRIBUN-TIMUR.COM, KUALA LUMPUR - “Pak Is dan Pak Iccang, pelajari ini. Nanti kita bikin taman anggrek di Pantai Indah Bosowa,” ujar Aksa Mahmud kepada staf Bosowa yang mendampinginya.
Iskandar Mochammad dari CFO Bosowa Group, Muhammad Akhsan dari PT Bantimurung Indah dan PT Bosowa Isuma, serta legal M Rivai silih berganti disahut untuk menindaklanjuti pembicaraan.
Pagi itu, pendiri Bosowa sekeluarga dibawa ke kebun anggrek di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sepanjang akhir pekan ini, rombongan Bosowa juga dibawa melihat suasana di Genting SkyWorlds Theme Park, sekitar 60 kilometer dari Kuala Lumpur.
Mister Chong dan Suryan banyak menjelaskan situasi atau kawasan yang dilalui.
Dalam perjalanan ke Genting SkyWorlds Theme Park, rombongan mampir makan durian dan menikmati kebun anggrek milik Mister Chong.
Kebun anggrek itu dibangun di tengah pemukiman. Di luar kebun, suhu udara cukup panas, cahaya matahari menyengat kulit. Tapi, begitu melewati gerbang kebun, suasana sejuk langsung terasa.
Di sebelah kanan gerbang, ada dua kipas besar berdiameter sekitar 50 sentimeter menghembus angin berhawa panas. IDcard pengunjung yang digunakan meliuk tertiup hembusan angin panas dari dua kipas raksasa itu.
“Semakin ke dalam semakin sejuk,” kata M Fajrin, offician PSM yang ikut mendampingi rombongan tur Kuala Lumpur.

Dalam areal kebun, ada kolam yang direnangi puluhan ekor itik dan angsa. Di beberapa sudut ruang, belasan ekor ayam kate silih berganti berkokok.
“Sepertinya ayam ini bersuara menyambut setiap yang datang,” ujar M Akhsan.
Selain menyuguh jalangkote khas Malaysia dan kopi, Mister Chong juga menjelaskan hikayat kebun anggreknya.
“Kenapa bisa sejuk dalam taman ini? Karena udaranya kita tukar. Dua kipas besar di luar itu tadi menarik udara panas dari kebun ini. Kemudian udara sejuknya keluar dari kipas itu,” jelas Mister Chong sambil menunjuk kipas menempel di dinding.
Kipas itu meneruskan udara dari ruangan sebelah yang sudah direkayasa sedemikan rupa untuk menghasil suhu sejuk.
“Luar biasa ini. Tidak pakai AC tapi sejuk begini. Karena udaranya sejuk, anggrek bisa tumbuh subur, seperti di Malino,” kata Aksa Mahmud.
Iccang, sapaan Akhsan, dan Pak Is, sapaan Iskandar Mochammad mengangguk.
“Kita harus buat seperti ini di Pantai Indah Bosowa. Jadi orang yang datang ke Pantai Indah Bosowa tidak hanya menikmati pantai, tapi juga menikmati kebun anggrek berhawa sejuk,” jelas Aksa Mahmud lagi.
“Cuma kalau di Pantai Indah Bosowa dibangun harus kuat dindingnya, Pak. Kadang ada badai. Itu masalahnya, Pak,” kata Iccang.
“Jangan pikirkan masalah. Badai juga bisa jadi obyek wisata. Banyak orang yang suka melihat badai, selfie-selfie kalau ada badai,” timpal Aksa Mahmud.
Rivai dan Pak Is tersenyum. Sementara Iccang merunduk.
“Jadi, yang hebat itu kalau kamu bisa sulap badai itu jadi obyek wisata. Itu namanya pengusaha, Bos,” kata Aksa Mahmud lagi.
Awal pekan ini, Senin (27/6/2022), hari keempat Aksa Mahmud dan keluarga berada di Kuala Lumpur. Mereka ikut mendampingi PSM melakoni dua laga internasional di Stadion Bolasepak Kuala Lumpur.
Pukul 10.30 waktu Kuala Lumpur, Aksa dijadwalkan meeting dengan pengusaha kelapa sawit. Iskandar Mochammad akan presentase tentang peluang kerja sama bisnis sawit di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
“Doakan semoga sukses,” ujar Iskandar Mochammad.(*)