Fakultas Pertanian Unhas Mulai Kenalkan Penggunaan Drone Jadi Alat Penyemprot Tanaman untuk Petani
Drone tersebut memang dipersiapkan untuk bisa dijalankan para dosen Pertanian di Unhas
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Waode Nurmin
"Kita harapkan betul cara ini bisa dipakai para petani sehingga bisa untuk menaikkan efisiensi dan meningkatkan efektivitasnya," ucapnya.
Perwakilan Taiwan International Coorporation and development Fund (ICDF), Mr. Yi Cheng Huang, mengatakan, tujuan utama pelatihan ini adalah untuk menunjukkan fungsi dan pengaplikasian drone, dan menerapkannya pada lahan pertanian.
Fungsi dari drone ini adalah untuk mengurangi tenaga manusia oleh petani, sehingga kita bisa memberikan lebih banyak manfaat kepada petani.
"Output dari pelatihan ini adalah kita melatih banyak peserta dari latar yg berbeda, beberapa diantaranya adalah dosen-dosen dari fakultas pertanian dan beberapa dari instansi pemerintahan," katanya.
Tujuannya adalah untuk menyampaikan kepada mereka fungsi utama dari drone, jenis-jenis aplikasi drone, perkembangan-perkembangan drone yang dapat bermanfaat bagi pertanian.
Unhas adalah salah satu universitas terbesar di Indonesia, dimana fakultas pertanian unhas jg sgt fokus pada pertanian, terutama di sulawesi selatan.
"Kami sangat beruntung bisa berkolaborasi dengan fakultas pertanian unhas, kita bisa saling membantu untuk perkembangan pertanian di sulsel," katanya menambahkan
Untuk menerbangkan sebuah drone, harus mempunyai lisensi. Sebelum menerbangkan drone harus sering-sering berlatih untuk mengontrol drone dan dapat memastikan masalah keamanan sehingga tidak berbahaya untuk warga sekitar dan yang lainnya.
Tak hanya para dosen, tetapi Taiwan IDCF juga menyasar untuk petani binaannya di 8 kabupaten/kota. Yaitu Gowa, Bone, Soppeng dan Wajo. Kemudian ada Pinrang, Sidrap, Luwu Utara dan Parepare. (*)