Angin Puting Beliung di Luwu
Kerugian Akibat Angin Puting Beliung di Luwu Ditaksir Rp 400 Juta
Kerugian materi akibat angin puting beliung di Desa Lengkong, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulsel, ditaksir mencapai Rp 400 juta..
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNLUWU.COM, BUA - Kerugian materi akibat angin puting beliung di Desa Lengkong, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), ditaksir mencapai Rp 400 juta.
Angka tersebut dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu.
Kepala BPBD Luwu, Alamsyah, mengaku telah melaporkan nilai kerugian kepada BNPB dan Gubernur Sulsel.
"Kami sudah melakukan pendataan dan melaporkan kerugian yang dialami masyarakat kepada BNPB dan Gubernur Sulsel," kata Alamsyah, Jumat (24/6/2022).
"Total kerugian tercatat mencapai Rp 400 juta lebih," tambahnya.
Alamsyah mengatakan, bencana angin puting beliung di Desa Lengkong berdampak terhadap kerusakan sejumlah rumah warga.
Jumlah rumah yang terdampak sebanyak 27 unit.
Rumah yang rusak berat sebanyak lima unit, rusak sedang sembilan unit, dan rusak ringan ada 13 unit.
Di samping itu ada satu unit sekolah yang rusak yaitu SDN 479 Lengkong dan satu unit sarana kesehatan Polindes.
Alamsyah menambahkan, Pemkab Luwu akan membantu perbaikan rumah warga dengan anggaran yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD tahun anggaran 2022.
Angin puting beliung di Desa Lengkong terjadi Rabu (22/6/2022) dini hari.
Peristiwa angin puting beliung di Luwu khususnya di Desa Lengkong sudah beberapa kali terjadi.
Desa Lengkong disebut sebagai jalur dari angin puting beliung. Lantaran di bagian utara berhadapan dengan Teluk Bone.
Sedangkan di bagian selatan menjulang tinggi Gunung Buntu Barru.
Angin puting beliung juga terjadi di Bua pada 8 Januari 2022.
Kala itu, sebanyak tiga desa terkena pusaran angin ini.
Oleh warga setempat menyebut dengan istilah 'Laso-laso Angin' yang berputar dari atas ke bawah berbentuk kerucut.
Kala itu sebanyak 45 rumah warga di tiga desa mengalami kerusakan.
21 rumah di Desa Lengkong, 4 rumah di Desa Karang-Karangan, dan 20 rumah di Desa Raja. (*)