Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilu 2024

Kader Golkar Sulsel Terbelah Menuju Pemilu 2024, Nasruddin Upel Sindir Ada Kader Terlalu Kenyang

Kader Golkar Sulawesi Selatan Terbelah Menuju Pemilu 2024 di mana hanya sebagian tampak terlibat roadshow ke daerah-daerah.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/ARI MARYADI
Wakil Sekretaris DPD I Golkar Sulsel Bidang Pemenangan Pemilu Makassar, Nasruddin Upel. Nasruddin Upel menanggapi soal terbelahnya kader Golkar Sulsel menuju Pemilu 2024. 

"Soal gugatan di Mahkamah Partai Golkar misalnya. Kata siapa sudah pernah ditolak? Yang ada itu tidak disidangkan," kata Nasruddin Upel di Makassar Jumat (24/6/2022).

"Karena itu, pada Maret lalu, penggugat melayangkan surat mempertanyakan gugatan itu ke Mahkamah Partai. Makanya, kalau tidak paham, lebih baik kurangi dulu kekenyangannya baru bicara," lanjutnya.

Ia menjelaskan, Nurdin Halid bersuara menyebut Golkar Sulsel perlu diselamatkan karena tidak solid itu adalah fakta.

Menurutnya, Nurdin adalah tokoh Golkar yang selalu menjadi tempat berbagi para pengurus yang menyuarakan perpecahan kader Golkar Sulsel periode 2020-2025.

"Tapi memang biasanya yang begini tidak sanggup dilihat dengan jernih oleh orang yang kekenyangan," tambahnya.

Nasruddin Upel melihat soliditas itu memang barang langka dalam kepengurusan Golkar Sulsel periode 2020-2025.

"Jangan mau kelola partai seperti sedang mengelola harta warisan saja. Kalau Yusuf tidak melihat fakta ini, lalu matanya dipakai buat apa saja sebenarnya," katanya.

Upel membeberkan sejumlah kesalahan dalam mengelola partai yang dia yakini terjadi di depan mata Yusuf sendiri.

Ia mencontohkan pengambilan keputusan tanpa melalui rapat pleno. Mulai dari menunjuk Plt Ketua DPD II di 23 kabupaten/kota, menentukan alat kelengkapan DPRD Sulsel.

Termasuk daftar caleg yang kabarnya tiba-tiba sudah rampung. Semua keputusan itu hanya diputuskan dalam rapat pengurus 7 sampai 8 orang saja. Yusuf lebih tahulah aturan sebenarnya seperti apa," katanya. 

Sebelumnya, setelah NH menggelar konferensi pers mengungkap sejumlah persoalan di internal Golkar beberapa waktu lalu, Yusuf menyebut NH sebagai pengacau. "Padahal, sejak kapan Yusuf ber-Golkar dibanding NH? Ngaco," katanya.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved