Pemilu 2024
Kader Golkar Sulsel Terbelah Menuju Pemilu 2024, Nasruddin Upel Sindir Ada Kader Terlalu Kenyang
Kader Golkar Sulawesi Selatan Terbelah Menuju Pemilu 2024 di mana hanya sebagian tampak terlibat roadshow ke daerah-daerah.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Partai Golkar Sulawesi Selatan terbelah menuju Pemilu 2024.
Beringin rindang adalah partai pemenang pemilu 2019 di Sulsel. Kader beringin terbelah dalam dua tahun ini.
Dari total 175 pengurus DPD I Golkar Sulsel, hanya sebagian tampak terlibat roadshow ke daerah-daerah, ataupun dalam rapat pengurus. Dalam pelantikan pengurus DPD I Golkar Sulsel 2021, sejumlah pengurus DPD I tidak hadir.
Golkar mengontrol 13 kursi DPRD Sulsel, selisih satu dari Nasdem 12 kursi, dan Gerindra 11 kursi.
Wakil Ketua Umum DPP Bidang Pratama, Nurdin Halid meminta kader solid menghadapi pemilu 2024.
Ia melihat dinamika politik menuju pemilu 2024, persaingan semakin ketat. Sejumlah parpol lain terus memperkuat kekuatan ingin merebut ketua DPRD Sulsel dari Golkar.
Selama ini Sulsel selalu jadi lumbung partai Golkar. Kursi Ketua DPRD Sulsel selalu jadi milik Partai Golkar.
"Persaingan makin ketat menuju pemilu 2024. Kita akan menghadapi pileg, pilpres, dan pilkada serentak 2024. Golkar dalam ancaman, partai lain mengancam merebut kejayaan Golkar di Sulsel, untuk itu kita butuh pemimpin berpengalaman," kata Nurdin Halid kepada wartawan di Makassar Kamis (23/6/2022).
Terpisah Wakil Sekretaris Bidang Organisasi Golkar Sulsel, Yusuf MR menanggapi pernyataan Nurdin Halid.
Ia mengatakan, Mahkamah Partai Golkar telah menolak gugatan hasil musyawarah daerah X Golkar Sulsel 2020 lalu. Yusuf MR mengatakan, tidak ada lagi gugatan.
“DPP melihat musda dan (kepengurusan) Golkar Sulsel sudah on the right track. Tidak ada masalah,” katanya.
Yusuf MR juga menilai Nurdin Halid sebagai pengacau dalam Golkar.
“Bapak NH jangan bikin kacau terus di Sulsel. Move on lah. Beri kesempatan kepada pengurus saat ini. Bapak itu senior loh. Harusnya memberikan pencerahan bukan sebaliknya,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris DPD I Golkar Sulsel Bidang Pemenangan Pemilu Makassar Nasruddin Upel menilai pernyataan Yusuf MR tidak berdasarkan data.
Upel mengatakan permohonan gugatan hasil musda Golkar Sulsel hingga kini belum disidangkan oleh mahkamah partai, bukan ditolak. Ia lalu menyindir Yusuf MR dengan bahasa satire kekenyangan.
"Soal gugatan di Mahkamah Partai Golkar misalnya. Kata siapa sudah pernah ditolak? Yang ada itu tidak disidangkan," kata Nasruddin Upel di Makassar Jumat (24/6/2022).
"Karena itu, pada Maret lalu, penggugat melayangkan surat mempertanyakan gugatan itu ke Mahkamah Partai. Makanya, kalau tidak paham, lebih baik kurangi dulu kekenyangannya baru bicara," lanjutnya.
Ia menjelaskan, Nurdin Halid bersuara menyebut Golkar Sulsel perlu diselamatkan karena tidak solid itu adalah fakta.
Menurutnya, Nurdin adalah tokoh Golkar yang selalu menjadi tempat berbagi para pengurus yang menyuarakan perpecahan kader Golkar Sulsel periode 2020-2025.
"Tapi memang biasanya yang begini tidak sanggup dilihat dengan jernih oleh orang yang kekenyangan," tambahnya.
Nasruddin Upel melihat soliditas itu memang barang langka dalam kepengurusan Golkar Sulsel periode 2020-2025.
"Jangan mau kelola partai seperti sedang mengelola harta warisan saja. Kalau Yusuf tidak melihat fakta ini, lalu matanya dipakai buat apa saja sebenarnya," katanya.
Upel membeberkan sejumlah kesalahan dalam mengelola partai yang dia yakini terjadi di depan mata Yusuf sendiri.
Ia mencontohkan pengambilan keputusan tanpa melalui rapat pleno. Mulai dari menunjuk Plt Ketua DPD II di 23 kabupaten/kota, menentukan alat kelengkapan DPRD Sulsel.
Termasuk daftar caleg yang kabarnya tiba-tiba sudah rampung. Semua keputusan itu hanya diputuskan dalam rapat pengurus 7 sampai 8 orang saja. Yusuf lebih tahulah aturan sebenarnya seperti apa," katanya.
Sebelumnya, setelah NH menggelar konferensi pers mengungkap sejumlah persoalan di internal Golkar beberapa waktu lalu, Yusuf menyebut NH sebagai pengacau. "Padahal, sejak kapan Yusuf ber-Golkar dibanding NH? Ngaco," katanya.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita