Pilpres 2024
Ganjar dan Pacul Salam Komando Setelah Bersiteru Soal Capres 2024, Pengamat Temukan Kejanggalan
Ganjar Pranowo dan Bambang Pacul salam komando setelah berseteru terkait dukungan calon presiden (Capres) 2024. Pengamat temukan kejanggalan di PDIP.
"Kalau bicara satu frekuensi dan tidak itu dikau yang mengartikan. Bambang Pacul tidak mengartikan, tetapi salam komando dimana pun artinya sama. Siap menerima perintah," ujar Pacul.
Bambang Pacul sebelumnya sempat menggunakan diksi celeng bagi sukarelawan Ganjar asal PDIP yang terang-terangan mendukung Gubernur Jawa Tengah itu untuk menjadi Capres 2024.
Menurut dia, diksi celeg tidak berlaku lagi bagi PDIP.
Sebab, diksi tersebut hanya dipakai apabila ada kader yang menyimpang dari garis partai.
"Siapa pun kalau ini, kan, kata-kata Pak Sidik Djojosukarto. Ketika sedikit ada ini, waktu PNI itu, kan, mohon izin, lah, bahasa celeng dan banteng itu beliau.
Maka orang-orang PNI lama kalau melihat anaknya nakal, "oh celeng kamu". Karena tidak nurut, tidak berada dalam barisan," ungkap Bambang Pacul.
Bambang Pacul pun mengapresiasi langkah Ganjar yang patuh mengikuti setiap kegiatan partai, termasuk pembekalan kader saat Rakernas II di Sekolah Partai.
"Sudah dua hari di sini dan tidur bersama-sama di dalam seperti seorang mahasiswa.
Kira-kira kalau kalimat begitu dikatakan apakah Ganjar menurut dengan perintah partai atau ndak. Sampean sendiri yang merumuskan," ungkapnya.
Diketahui, kedua kader PDIP tersebut kerap disebut berseberangan dalam dukungan politik.
Tak hanya itu, hubungan keduanya juga kerap disebut tidak akur dalam urusan politik.
Padahal, keduanya merupakan kader partai pimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Bambang Pacul yang merupakan Sekretaris Fraksi PDIP DPR itu diketahui sempat menyebut Ganjar keterlaluan atau dalam bahasa Jawa 'kemajon'.
Pernyataan itu disampaikan Bambang ketika ditanya soal alasan Ganjar tidak diundang di acara internal partai. Salah satunya pada HUT PDI-P ke-48 di Panti Marhaen Semarang.
Pacul mengungkapkan, tak diundangnya Ganjar karena dia dinilai kelewat berambisi untuk Pilpres 2024.