Muhammad Lutfi
Usai Dicopot Jadi Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi Kini Diperiksa Kasus Izin Ekspor Minyak Goreng
Eks Menteri Pedagangan, Muhammad Lutfi diperiksa Kejagung kasus izin ekspor minyak goreng.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa eks Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, Rabu (22/6/2022).
Muhammad Lutfi tiba di Gedung Bundar, Jampidsus Kejagung, Jalan Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sekitar pukul 09.10 WIB.
Ia diperiksa dugaan korupsi pemberian izin ekspor crude palm oil (CPO), termasuk minyak goreng periode 2021-2022.
Baca juga: Jokowi Copot Muhammad Lutfi Jadi Menteri Perdagangan Setelah Kisruh Minyak Goreng
Baca juga: Mendag Muhammad Lutfi dalam Sorotan Gara-gara Minyak Goreng, Poltisi Partai Golkar Minta Dia Tanggap
Lutfi hadir di Kejagung ditemani sejumlah kuasa hukumnya.
Ia memakai batik berwarna putih dan celana bahan berwarna hitam.
Dia juga tampak membawa tas berwarna hitam di tangan kanannya.
Setibanya di Kejagung, Lutfi masih enggan untuk meladeni pertanyaan awak media.
Dia menyatakan akan memberikan pernyataan sesuai diperiksa oleh penyidik Kejaksaan Agung RI.
"Nanti dong, nanti," kata Lutfi.
Dia juga masih enggan membeberkan mengenai persiapannya dalam pemeriksaannya kali ini.
Termasuk, kesiapan jika nantinya dia harus ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mencopot Muhammad Lutfi dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) pada Rabu (15/6/2022).
Jabatannya kini digantikan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas.
Dalam kasus ini, Kejaksaan Agung RI diketahui telah menetapkan lima orang sebagai tersangka.
Mereka adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Pedagangan Indrasari Wisnu Wardhana dan Lin Che Wei (LCW) alias Weibinanto Halimjati.
Mereka selaku pendiri dan analis Independent Research & Advisory Indonesia.
Lalu, tiga orang lainnya merupakan pejabat dari perusahaan eksportir yaitu Stanley MA selaku Senior Manager Corporate Affairs PT Pelita Agung Agrindustri/Permata Hijau Group.
Master Parulian Tumanggor selaku Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, dan Picare Tagore selaku General Manager PT Musim Mas.
Profil Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi lahir di Jakarta pada 16 Agustus 1969.
Lutfi merupakan lulusan dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat tahun 1992.
Lutfi bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta Yang Lebih Baik (Hipmi Jaya) periode 1998-2001.
Selepas dari Hipmi Jakarta, Muhammad Lutfi terpilih menjadi Ketua DPP Himpi selama periode 2001-2004.
Lutfi adalah salah satu dari enam menteri baru yang masuk di Kabinet Indonesia Maju saat Presiden Jokowi melakukan perombakan para pembantunya pada akhir 2020 lalu.
Pada saat itu Lutfi masuk ke kabinet periode kedua pimpinan Jokowi untuk menggantikan posisi Agus Suparmanto yang direshuffle.
Lutfi juga pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan masa jabatan 14 Februari 2014-20 Oktober 2014.
Kala itu, ia dilantik sebagai Mendag untuk mengantikkan posisi Gita Wirjawan.
Masih di era SBY, Muhammad Lufti juga sempat menjabat posisi lain setingkat menteri.
Yakni sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2005-2009, lalu Duta Besar Indonesia untuk Jepang pada 2010-2013.
Saat menjabat Kepala BKPM, usianya kala itu masih 36 tahun dan Muhammad Lutfi tercatat sebagai Kepala BKPM termuda di Indonesia.
Saat mengomandani badan yang mengurusi investor tersebut, Muhammad Lutfi memperkenalkan fasilitas pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), yang saat ini menjadi sumber daya tarik bagi para investor asing.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS: Eks Mendag M Lutfi Penuhi Pemeriksaan Kejagung Soal Kasus Izin Ekspor Minyak Goreng