Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rembug Nasional Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Digelar 3 Hari di Bali

Ketua Umum Aptisi Prof Budi Djatmiko menyatakan, rembug nasional fokus membahas digitalisasi.

Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Abdul Azis Alimuddin
Dokumentasi
Ketua Umum APTISI Prof Budi Djatmiko. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) dijadwalkan menggelar rembug nasional dan rapat pengurus pusat pleno (RPPP) ke-1 Aptisi 2022.

Acaranya dilaksanakan di Nusa Dua Convention Centre, Bali selama tiga hari atau sejak 1-3 Juli mendatang.

Menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045: Digitalisasi Berbasis Blockchain, Tantangan Masa Depan dan Reformasi Pendidikan Tinggi menjadi tema acara.

Ketua Umum Aptisi Prof Budi Djatmiko menyatakan, rembug nasional fokus membahas digitalisasi.

Alasan itu membuat panitia acara mengangkat tema tersebut.

“Ya, itu akan dibahas nanti karena selama ini kan sistem di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi masih konvensional, harusnya sudah digital,” kata Budi via rilis, Senin (20/6/2022).

Sistem konvensional, kata Budi cukup mengganggu peningkatan mutu pendidikan tinggi Indonesia dan berbagai dampak lainnya.

“Ini kan tempatnya orang-orang pintar, masa masih konvensional. Nah, itulah akan kita bahas, rektor se-Indonesia kita undang,” Budi menambahkan.

Teknologi blockchain, katanya sebagai sebuah isu terkini yang menarik di sebagian kalangan masyarakat.

Sebab, banyak sektor kehidupan masyarakat yang memanfaatkan perkembangan teknologi dari blockchain ini.

“Semakin maraknya teknologi berbasis blockchain, maka perguruan tinggi sebagai tonggak awal tumbuhnya generasi, perlu mempersiapkan SDM yang kompeten di bidang teknologi digital berbasis blockchain ini,” katanya.

“Ini agar mereka paham dan bermanfaat dalam perkembangan zaman, terlebih, dengan bonus demografi dimiliki Indonesia serta era emas di tahun 2045 nanti,” Budi menambahkan.

Selain rektor, Aptisi juga mengundang pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS), yayasan, para dosen, organisasi profesi se-Indonesia, ABBPTSI, APPERTI, HPT, Asosiasi dekan dan prodi se-Indonesia.

Dalam kegiatan ini, Budi menargetkan sebanyak 2.500 peserta. Saat ini, pendaftar yang sudah melakukan registrasi mencapai 600 orang.

Bahas Revisi UU Sisdiknas

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved