Haji 2022
Kisah Setia Rusdi Tiap Hari Jalan Kaki 2 Km, Demi Istri yang di Kursi Roda Jadi Haji Mabrur
Olahraga ini ia jalani agar mampu membimbing istrinya untuk meraih haji mabrur.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menjalani ibadah haji bersama pasangan tentu menjadi impian setiap keluarga.
Tak terkecuali pasangan Ahmad Rusdi Maacang (52) dan Sastia Bahreni Nurdin (48)
Pasangan ini tergabung di JCH kloter 1 Embarkasi Makassar yang berangkat pada (Jumat (17/6/2022).
Sejak tiba di Asrama Haji Sudiang, Ahmad Rusdi Maacang dengan setia menemani istrinya.
Sastia hanya bisa duduk dikursi roda dengan gerak begitu terbatas.
Rusdi tak pernah tinggal diam, ia terus melayani dan membantu istrinya.
Tak ada kata lelah, dengan setia Rusdi membimbing Sastia selama proses persiapan.
Di Aula Arafah, ia duduk tepat disebelah istrinya.
Memberikan minum, memasangkan gelang jamaah, hingga merapikan pakaian istrinya, ia lakukan.
Suasana haru terlihat dari perlakuan tulusnya sang suami.
Melebihi kisah romeo dan juliet, inilah bentuk cinta sejati.
Senyum terpancar, menggambarkan rasa bahagia akan menghadap ke tanah suci.
Setelahnya, ia mendorong sang istri menuju Poliklinik.
Secara khusus, Rusdi diberi panduan merawat Sastia selama menjalani ibadah haji.
Mulai dari cara agar Sastia tetap prima, hingga bagaimana membimbing istrinya dalam beribadah.
Ahmad Rusdi menceritakan, ia bersama sang istri telah mendaftar haji sejak 12 tahun lalu.
Mereka mendaftar haji di kota Parepare.
Meskipun, Ahmad Rusdi merupakan orang Palopo sedangkan Sastia asal Makassar.
Saat mendaftar, keduanya masih dalam keadaan sehat secara jasmani.
Ditengah penantiannya menunggu panggilan ke tanah suci, sang Istri menjalani masa kehamilan.
Usai melahirkan, ia pun mengalami sakit yang membuatnya duduk di kursi roda.
"Ibu Preeklamsia setelah melahirkan 4 tahun lalu," ujar Ahmad Rusdi kepada Tribun-Timur.com, sesaat setelah menjalani pemeriksaan kesehatan
Dilansir dari laman Kemkes.go.id, Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan berpotensi berbahaya.
Komplikasi ini ditandai dengan tekanan darah tinggi.
Biasanya terjadi ketika usia kehamilan mencapai 20 minggu.
Inilah yang diderita Sastia Bahreni hingga dia hendak berangkat menunaikan ibadah haji
Sastia Bahreni dinyatakan memenuhi syarat ikut dalam ibadah haji ini.
Asalkan tetap mendapat perhatian penuh oleh suami dan petugas Haji
Rusdi pun mempersiapkan segalanya, mulai dari fisik, mental hingga pengetahuan.
"Saya setiap hari jalan kaki sekitar 2 km," ujar Rusdi
Olahraga ini ia jalani agar mampu membimbing istrinya untuk meraih haji mabrur.
Tak hanya itu, manasik juga sudah ia jalani sebanyak dua kali.
"Kita sudah manasik dua kali ya, karena kan seharusnya berangkat tahun 2020 tapi terundur," jelas Rusdi.
Kini pasangan ini telah menjalani rangkaian ibadah haji di Madinah.
Keduanya berharap perjalanan ibadahnya ini dapat menjadi berkah bagi kehidupannya.