Piala Presiden 2022
2 Bobotoh Tewas di Laga Persib vs Persebaya, Pelatih Persija Sebut Piala Presiden Tradisi Buruk
Kedua suporter Persib ini kehabisan nafas akibat berdesak-desakan masuk ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api menyaksikan laga Persib vs Persebaya
TRIBUN-TIMUR.COM - Laga Persib vs Persebaya di Piala Presiden 2022 menelan korban jiwa.
Jelang laga big match Persib vs Persebaya di penyisihan Grup C Piala Presiden 2022, Jumat (18/6/2022) malam, dikabarkan dua bobotoh atau suporter Persib tewas.
Kedua suporter Persib ini disebut kehabisan nafas akibat berdesak-desakan masuk ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) menyaksikan laga Persib vs Persebaya.
Sementara itu sebelumnya kejadian memilukan terjadi, Pelatih Persija Thomas Doll sudah mengatakan bahwa Piala Presiden yang merupakan turnamen pramusim adalah tradisi buruk sepakbola Indonesia.
Bahkan Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, berharap turnamen pramusim Piala Presiden 2022 dihentikan setelah insiden dua bobotoh pendukung Persib Bandung meninggal dunia.
Baca juga: Persib Bandung Geser Bhayangkara FC Pimpin Klasemen Grup C Piala Presiden Usai Kalahkan Persebaya
Baca juga: Dua Bobotoh Meninggal saat Laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya di Piala Presiden
Diketahui, dua bobotoh yang meninggal dunia itu ialah Sopiana Yusup dan Ahmad Solihin.
Kedua suporter Persib Bandung itu meninggal diduga karena terinjak-injak saat ingin masuk ke stadion dalam laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya.
"Satu nyawa terlalu mahal untuk dikorbankan dalam pertandingan sepakbola. Apalagi sampai dua orang meninggal dunia. Ini harus dievaluasi agar kejadian serupa tak terus berulang," kata Akmal Marhali dikutip dari Tribunnews, Sabtu (18/6/2022).
Lebih lanjut menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang namanya dipakai sebagai judul turnamen, Piala Presiden, harus melihat fakta ketidaksiapan LIB dan PSSI.
"Ada baiknya sebagai bentuk penghormatan kepada dua korban yang meninggal, turnamen ini dihentikan saja karena sudah tak memberikan hiburan kepada masyarakat. Malah menghadirkan duka," ungkapnya.
Panitia, kata Akmal, harus bertanggung jawab atas kejadian ini dan diberikan sanksi tegas.
"Apalagi turnamen ini mengatasnamakan Presiden Joko Widodo. Sungguh sangat memprihatinkan," kata Akmal.
Menurutnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku panitia pelaksana tidak mampu menjalankan Standard Operating Procedure (SOP) dengan benar.
PT LIB juga dinilai tidak melakukan antisipasi kemungkinan membludaknya jumlah penonton.
"Tidak ada sosialisasi aturan bahwa setelah Covid-19 melandai dan pertandingan sepakbola dibolehkan pakai penonton, dalam Piala Presiden saat ini jumlah penonton di stadion masih dibatasi. Ini tidak diantisipasi dengan benar. Termasuk masuknya flare ke dalam lapangan," ungkap Akmal.