Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Persaingan Grup D Babak Penyisihan Piala Presiden 2022 Makin Ketat

PSM Makassar, Arema Malang, Persik Kediri dan Persikabo sama-sama mengemas tiga poin dari hasil dua kali main. Sekali menang dan sekali kalah.

Vidio.com
Tangkapan layar laga PSM vs Persikabo di Piala Presiden 2022, Rabu (15/6/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Persaingan di Grup D babak penyisihan Piala Presiden 2022 semakin ketat dan menarik.

Empat tim Grup D yang memainkan laga di Stadion Kanjuruhan Malang mengemas poin yang sama.

PSM Makassar, Arema Malang, Persik Kediri dan Persikabo sama-sama mengemas tiga poin dari hasil dua kali main. Sekali menang dan sekali kalah.

Menariknya, masing-masing tim sudah saling mengalahkan dan dikalahkan dengan skor sama, 1-0.

Pada matchday pertama, PSM mengalahkan Arema sedangkan Persik Kediri mengalahkan Persikabo.

Pada matchday kedua, Rabu (15/6/22), Persikabo mengalahkan PSM dan Arema mengalahkan Persik.

Tim yang lolos ke babak delapan besar adalah yang memenangkan pertandingan ketiga atau laga terakhir babak penyisihan Grup D.

PSM bertemu Persik dan Arema bertemu Persikabo, Minggu (19/6/22) di Stadion Kanjuruhan.

Yang keluar sebagai juara grup adalah yang paling banyak mencetak gol pada laga ketiga ini.

Di atas kertas, tidak ada tim yang diunggulkan. Sebab secara materi pemain, kekuatan empat tim ini bisa dikatakan sama kuat.

Baca juga: Gol Penalti Kontroversi Rebut Poin PSM

Baca juga: PSM Kalah 0-1 dari Persikabo 1973, Panglima Laskar Ayam Jantan Kecewa Keputusan Wasit

Mafia, Mafia

Seratur suporter PSM Makassar hadir di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (15/6/2022).

Mereka hadir untuk menyaksikan laga PSM melawan Persikabo 1973 dalam lanjutan penyisihan Group D Piala Presiden 2022.

Mereka tiba sejak pukul 13.00 WIB atau 14.00 Wita. Memakai baju merah dengan syal serta atribut untuk mendukung Laskar Pinisi dari pinggir lapangan.

Spanduk berwarna putih dengan tulisan PSM Is Back dengan warna merah dipasang di Tribun Gate A, tempat para suporter PSM.

Sejak pemain pemanasan, para suporter sudah membakar semangat pemain dengan melantunkan yel-yel disertai suara drum.

Begitu pun ketika kick off pertandingan di mulai. Para suporter PSM dari Makassar, Malang, Surabaya dan Jabodetabek tak henti-hentinya menyemangati seluruh pemain.

Silih berganti yel-yel maupun nyanyian selalu digelorakan. Teriakan pun kerap dikeluarkan ketika PSM mendapatkan peluang dan nyaris mencetak gol.

Namun, mimpi buruk dihadapi PSM di menit 89 setelah Ananda Raehan menjatuhkan striker Persikabo, Gustavo.

Wasit, Mansyur langsung menunjuk titik putih tanpa berkoordinasi dengan asisten wasit.

Keputusan penalti sangat kontroversi lantaran Gustavo dijatuhkan di luar kotak penalti. Namun, wasit asal DKI Jakarta ini tetap menilainya penalti.

Suporter PSM menyaksikan hal tersebut sempat meneriaki wasit atas keputusan kontroversi tersebut.

Kendati demikian mereka harus terima keputusan sang pengadil lapangan.

Para suporter PSM ini pun memberikan dukungan dan semangat kepada kiper PSM, Reza Arya Pratama untuk menepis bola.

"Ayo Reza, bisa," teriak suporter PSM.

Namun, eksekusi bola dari pemain Persikabo 1973, Ryan Kurnia di menit 90+2 tetap berhasil membobol gawang Reza.

Setelah itu tempo pertandingan semakin memanas. Gesekan antar pemain dua kali terjadi. Beruntung tidak berlangsung lama.

Gol Ryan Kurnia dari titik putih pun menjadi gol Satu-satunya yang tercipta di stadion berkapasitas 45 ribu penonton tersebut.

PSM harus menerima pil pahit, takluk 0-1 dari Persikabo.

Ketika seluruh wasit akan memasuki ruang ganti usai pertandingan, teriakan mafia dua kali terdengar dari tribun penonton.

"Mafia, mafia," sebutnya.

Terakhir para pemain mendatangi para suporter untuk melakukan anthem PSM. Ini merupakan tradisi skuad Laskar Pinisi setelah pertandingan selesai.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved