Headline Tribun Timur
Gol Penalti Kontroversi Rebut Poin PSM
PSM Makassar menelan kekalahan dari Persikabo 1973 di lanjutan penyisihan Group D Piala Presiden.Gol tunggal kemenangan Laskar Padjajaran dicetak Ryan
TRIBUN-TIMUR.COM, MALANG-PSM Makassar menelan kekalahan dari Persikabo 1973 di lanjutan penyisihan Group D Piala Presiden.
PSM kalah 0-1 dari Persikabo 1973 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (15/6/2022) sore.
Gol tunggal kemenangan Laskar Padjajaran dicetak oleh Ryan Kurnia di menit 90+2 lewat titik penalti.
Mansyur yang memimpin pertandingan menunjuk titik putih setelah Ananda Raehan dianggap melanggar Gustavo di dalam kotak penalti.
Keputusan ini sangat kontroversial lantaran sebelumnya Yuran Fernandes dijatuhkan oleh Gustavo.
Ditambah lagi, Gustavo terlihat jelas dijatuhkan di luar kotak penalti. Namun wasit asal DKI Jakarta tersebut menilai lain, langsung tunjuk titik putih.
Baca juga: PSM Kalah 0-1 dari Persikabo 1973, Panglima Laskar Ayam Jantan Kecewa Keputusan Wasit
Baca juga: 16 Tembakan ke Gawang Persikabo 1973 Tak Berbuah Gol, PSM Bakal Benahi Penyelesaian Akhir
Teriakan mafia dua kali terdengar dari tribun Stadion Kanjuruhan setelah pluit panjang dibunyikan.
Direktur Utama PSM, Munafri Arifuddin kecewa dengan hasil pertandingan, apalagi diwarnai dengan gol kontroversi.
"Ini saya selalu bilang bahwa salah satu persoalan yang mendasar dari sepakbola Indonesia adalah persoalan wasit," keluhnya saat ditemui usai laga.
Dia menilai sumber daya manusia wasit ini harus diperbaiki. Sebab, berapa pun jumlah wasit yang memimpin pertandingan akan tetap berantakan.
"Sumber daya manusia wasit harus dibenahi. Biar dua ribu wasit pimpin pertandingan akan berantakan juga," ujar pria akrab disapa Appi ini.
Sambungnya, penambahan wasit di sisi kiri dan kanan justru memberikan ketidakpercayaan kepada wasit yang memimpin laga.
"Tidak ada gunanya menurut saya. Justru memberikan ketidakpercayaan kepada wasit yang memimpin laga," ucapnya.
Appi meminta PSSI harus seleksui dan melakukan pelatihan kepada wasit secara bertahap.
"Saya selalu bicara ke federasi (PSSI), wasit itu harus diambil melalui seleksi dan pelatihan secara bertahap," tegasnya.