Diskusi Forum Dosen
Yeni Rahman Nilai Pemkot Terlalu Jauh Bahas Metaverse, Pembentukan Karakter Anak Harusnya Prioritas
Anak bisa belajar melalui media apapun, tetapi untuk membentuk karakternya butuh pendampingan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rencana Pemerintah Kota Makassar untuk menerapkan teknologi metaverse juga mendapat tanggapan dari legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar, Yeni Rahman.
Yeni memaparkan, dalam konsep pendidikan bukan hanya berfokus pada kecerdasan kognitif anak, tapi juga pembentukan karakternya.
Anak bisa belajar melalui media apapun, tetapi untuk membentuk karakternya butuh pendampingan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membentuk karakter anak ialah memastikan lingkungan sekolah aman dan nyaman bagi anak.
"Yang menjadi tantangan bagaimana menunjukan minat belajar bahwa belajar itu menyenangkan untuk anak," ucap Yeni.
Anggota Dewan Pendidikan Makassar ini menambah, tenaga pendidik harus mengedukasi siswa agar bisa berinteraksi dengan orang lain.
"Jadi yang dipentingkan adaptasi dengan lingkungannya," kata dia
Sehingga ketika berbicara metaverse, terlalu tinggi lompatannya.
Sementara ada fase yang belum selesai, yakni pembentukan karakter.
Belum lagi materi muatan lokal sudah dihilangkan, sehingga anak semakin jauh dengan budaya-budaya lokal.
Selanjutnya, terkait kompetensi guru, mereka harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
"Ada satu hal yang harus dipahamkan kepada guru dengan menegur muridnya didepan banyak guru lain atau orang banyak, itu tidak bisa dilakukan," ujarnya.
Konsep pendidikan yang harus dipahami bahwa harga diri seorang anak harus dijaga, tidak boleh dipermalukan.
Disamping itu, Dinas Pendidikan harus memetakan kebutuhan apa yang diperlukan untuk menunjang metaverse tersebut.
Apakah kemampuan orang tua untuk menyediakan alat digital bisa disesuaikan, selain sekolah kesiapan orang tua juga harus dipastikan.