FKPPI Sulsel
FKPPI Sulsel Tanpa Komandan, Musda Ke-X Berakhir Deadlock, Cabang Duga Ada Penyusup
Forum tertinggi tingkatan daerah itu gagal melahirkan pemimpin definitif pelanjut Syahrul Yasin Limpo.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Saldy Irawan
Mereka memprotes keikutsertaan Plt Ketua PC Maros dan Plt PC Barru, yang sebenarya adalah anggota PAW pengurus daerah yang di-SK-kan oleh Plt Ketua PD Sulsel.
Ketua PC Gowa Andi Sura Suaib menilai, gelaran musda ini sudah tidak sejalan dengan AR/ART. Penggantian sepihak Ketua PC baginya telah melanggar mekanisme dan AD/ART.
Untuk itu, ia menilai gelaran musda sudah tidak tepat untuk dilanjutkan.
"Kita tidak ingin lagi melanjutkan musda karena PD secara sepihak mengganti dua ketua pengurus cabang. Ada peserta gelap dalam forum ini," katanya.
Andi Sura menegaskan, FKPPI bukanlah organisasi politik praktis. Untuk itu gelaran musda sebagai forum tertinggi tingkatan daerah harus menerapkan aturan-aturan organisasi.
Ia mengatakan, di kabupaten kota banyak ketua cabang yang di Plt-kan, tidak sesuai mekanisme.
Pihaknya mendapat pengakuan dari salah satu sekretaris cabang, yang sama sekali tidak mengetahui jika ketuanya sudah di Plt-kan.
"Kami minta, clear-kan dululah semua. Penetapan Plt ketua cabang harus sesuai mekanisme. Intinya, kami di Gowa, jalankan semua sesuai mekanisme," tegasnya.
Senada, Ketua PC FKPPI Luwu Andi Mudzakkar mendesak gelaran Musda tidak lanjutkan lalu diagendakan ulang.
Mantan Bupati Luwu itu mengungkapkan tidak mendapat undangan gelaran Musda X.
Padahal Ketua Cabang adalah peserta penuh pemilik suara.
"Sampai hari ini dek, saya tidak pernah mendapat undangan musda. Jadi sebaiknya musda dihelat ulang agar berjalan sesuai prosedur organisasi," kata Andi Muzakkar saat dihubungi Minggu (12/6/2022).
Sementara itu Sementara, Ketua FKPPI Pangkep, Satria Hasan, mengatakan, Musda FKPPI merupakan perhelatan akbar.
Jika dibandingkan dengan musda-musda sebelumnya, jauh sebelum musda dilaksanakan gaungnya sudah terdengar. Baliho para calon sudah terpasang dimana-mana, begitupun visi misi mereka.
"Saya lihat memang ada unsur dipaksakan, panitianya tidak siap dan hanya segelintir yang mempersiapkan musda ini," kata Satria.(cr2)