Headline Tribun Timur
Wajo Tertinggi Anak Tidak Sekolah di Sulsel
Dari 24 kabupaten dan kota di Sulsel, kasus anak tidak sekolah paling tinggi di Kabupaten Wajo.
Ketiga, kata Adi, masalah daya tampung sekolah dan ruang belajar.
Kadis Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, menjelaskan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, telah membuat program revolusi pendidikan, semua harus sekolah.
Tujuannya agar tidak ada anak wajib sekolah yang putus sekolah karena tidak tertampung.
Tahun ini, PPDB Makassar berbeda dari tahun sebelumnya. Dimana, PPDB tidak hanya untuk sekolah negeri, tapi juga mengikutkan sekolah swasta.
“Tahun ini sekolah negeri dan swasta menjadi pilihan dalam PPDB,” ujar Muhyiddin.
Dia menjelaskan, sesuai data dukcapil, anak usia 6 tahun di Makassar sebanyak 21.946 orang.
Terdiri lulusan PAUD 13.857 anak dan tidak PAUD 8.089. Sedangkan daya tampung SD negeri dan swasta di Makassar sebanyak 30.000.
Berarti tidak ada masalah dengan daya tampung SD karena jumlah kursi lebih.
Untuk PPDB SMP, daya tampung sebanyak 21.240. Terdiri 13.680 SMP negeri dan 9.280 SMP swasta.
Sedangkan lulusan SD tahun ini sebanyak 26.608 siswa. Berarti masih ada 5.168 ribu siswa yang tidak tertampung.
Dia merincikan, ruang belajar SMP negeri sebanyak 380 dari 55 sekolah.
Jika dikali 32 kursi, maka SMP negeri Makassar hanya bisa menampung sebanyak 13.680 siswa.
Sementara ruang belajar SMP swasta sebanyak 290 dikali 32 kursi maka hanya bisa menampung 9.280 siswa.
Ketua DPRD Makassar yang juga Ketua Dewan Pendidikan Makassar, Rudianto Lallo, mengatakan, di Makassar memang masih terkendala ruang belajar yang terbatas.
Jumlah murid lulus SD dibanding daya tampung SMP tidak sesuai.