Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KUA Binamu

Proses Mewakafkan Tanah Kini Bisa Dilakukan di KUA Binamu

Program yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube Tribun Timur ini, mengusung tema 'Potret KUA Pusat Layanan Keagamaan'. 

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Muh. Irham
Tribun Jeneponto
Kepala KUA Kecamatan Binamu Jeneponto, Taufik saat menjadi narasumber talkshow Membumikan Agama Seri ke-26 

Makassar, Tribun - Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Taufik, menjadi salah satu narasumber dalam Program Membumikan Agama. 

Program yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube Tribun Timur ini, mengusung tema 'Potret KUA Pusat Layanan Keagamaan'. 

Taufik menyebutkan, jika ada 10 layanan keagamaan yang menjadi fokus program revitalisasi KUA.

Ia menyebut jika 10 layanan tersebut sebenarnya bukan layanan yang baru. 

"Jadi, sebenarnya, program menteri agama terkait revitalisasi bukan hal yang baru di KUA," kata Taufik, Rabu (8/6/2022). 

"Sebenarnya 10 layanan ini sudah dilaksanakan, bukan hanya di KUA Binamu, tapi hampir semua KUA di Jeneponto, di Sulsel, itu sudah melaksanakan 10 layanan ini," lanjut Taufik. 

Contohnya, lanjut dia, terkait layanan zakat dan wakaf

"Di Jeneponto, dulu kalau misal ada yang mewakafkan tanahnya, mereka datang ke KUA dan kita selesaikan di kantor," beber dia. 

"Sekarang, dengan adanya program revitalisasi ini, kita ubah lagi sistem pelayanan," lanjutnya. 

Seperti misalnya jika ada warga yang melapor ke kantor KUA untuk mewakafkan sebidang tanahnya, maka wajib dilakukan peninjauan lapangan. 

Peninjauan dilakukan setelah proses pendaftaran dan penyelesaian berkas. 

Sementara sebelum adanya program revitalisasi, tidak ada peninjauan lapangan. 

Seluruh proses hanya diselesaikan di kantor. 

"Tapi sekarang ini, kita turun melihat, bahkan kita melakukan dokumentasi video mengenai kondisi tanahnya,  kemudian nadzirnya juga dilakukan tanda tangan di tempat, dengan menghadirkan pemerintah setempat sebagai saksi," jelas dia. 

Bukan hanya itu, terkait dengan pengelolaan data juga kini dibenahi. 

Walaupun pada dasarnya data sebenarnya sudah ada. 

"Tapi kita mau data lebih akurat lagi. Karena sekarang sistem aplikasi," jelasnnya. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved