Pemkot Makassar
Danny Pomanto Ganti Pejabat Sering Ngopi di Warkop juga Sekdis Tak Cocok dengan Kadis
Sebanyak 457 pejabat eselon II, III, dan IV diambil sumpahnya saat pelantikan di Anjungan Pantai Losari, Kamis (2/6/2022)..
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, alasannya memutar beberapa jabatan sekretaris dinas karena banyak diantara mereka tidak cocok dengan kepala dinasnya.
"Di putar, kadang tidak cocok dengan kadisnya, ini masalah ritme kerja, jadi saya bilang oke diikuti maumu, makanya ini disesuaikan, ini lebih kompetensi," kata Danny Pomanto.
Pejabat yang dilantik dan dimutasi merupakan usulan dari masing-masing OPD.
40 persen usulan tersebut dikoordinir, disesuaikan dengan latar belakangnya.
Selain itu, banyak pejabat yang juga sering menghabiskan waktunya di warung kopi (warkop) dibanding berada di kantor.
Itu menjadi salah satu penilaiannya melakukan pengocokan pejabat.
Danny membeberkan, ia merombak total seluruh pejabat di Satuan Polisi Pamong Praja.
Mulai dari Sekretaris Satpol hingga jajaran kepala bidangnya.
"Salah satu pertimbangan, makanya di Satpol saya remajakan total tidak ada bidang satupun saya pakai, semuanya segar-segar, itu artinya satpol kita akan gerak cepat, penegakan perda dan kerjasama Forkopimda akan lebih kuat," jelasnya.
Bagi Danny Pomanto, pelantikan dan mutasi adalah proses biasa dalam pemerintahan.
Idealnya, setiap dua tahun sekali juga harus dilakukan perombakan untuk menyegarkan struktur organisasi.
Ia menilai, banyak yang terlalu nyaman di jabatannya sehingga mengurangi semangatnya dalam menjalankan program.
"Orang cenderung tidak mau keluar dari zona nyaman, setelah dua tahun di tempatnya, orang akan zalim jika sudah dua tahun," tegas Danny Pomanto.
Danny menegaskan, ia bersama Wakil Wali Kota Fatmawati Rusdi, tak pernah tutup mata bagi orang-orang yang berprestasi.
"Jadi tidak usah kasi banyak dekkeng, tidak usah ada perdekkengan, kerja yang baik saja, karena kami cair orang yang kerja tuntas dan ikhlas," ujarnya.
Mantan dosen arsitektur Unhas ini mengaku, akan memantau para pegawai secara transparan.
"Saya yakin tidak ada yang lolos dari pantauan, Makanya yang cokko-cokko jangan terlalu banyak di warkop, kerja. Saya ini peminum kopi. 10 kali setiap haro minum kopi tetapi liat waktunya," pungkasnya. (*)