Husin Shihab Tuding UAS Kampanye Paham Khilafah di Madura, Sebut Ustaz Didukung 2 Organisasi Ini
Bukannya senang UAS datang untuk ceramah, Husin malah melemparkan tudingan ke sang ustaz.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) ke Madura disoroti oleh pegiat media sosial, Husin Shihab.
Bukannya senang UAS datang untuk ceramah, Husin malah melemparkan tudingan ke sang ustaz.
UAS dituding mengkampanyekan paham khilafah yang sesat dan radikal.
UAS dinilai memiliki tujuan kampanye khilafah yakni demi kuasai NKRI.
Padahal UAS datang ke Madura untuk hadiri tabligh akbar.
Bukan hanya itu, Husin juga menuduh tabligh akbar itu adalah kampanye UAS yang didukung oleh eks HTI dan FPI.

Dalam akun media sosialnya, eks politisi PSI itu juga menuding jika kedatangan UAS ke Madura untuk mencari legitimasi.
Husin Shihab pun tak percaya jika ada warga Sumenep yang menjadi jemaah tabligh akbar tersebut.
Ia menuding jika jemaah tabligh akbar UAS di Madura adalah santri pondok pesantren yang digerakan untuk hadir.
Ia bahkan menyebut, ramainya orang yang datang ke kajian itu tak beda dengan saat seorang kiai setempat menggelar kegiatan
"Gak ada beda sama hajatan nikah anak Kyai di Madura. Itu yg hadir santri pondok tsb yg memang digerakkan untuk hadir bkn dari warga Sumenep. Catat ya, bukan dari masyarakat Sumenep keseluruhan yg toleran. Dan Somad pun GAGAL ceramah di Masjid Jami' Sumenep, memang gak pantas!" tulis Husin Shibab menanggapi postingan suasana pengajian dengan pembicara UAS, dikutip dari akun Twitternya, Minggu (22/5/2022)
Husin masih menyakini bahwa UAS adalah ustaz yang radikal yang ingin menyebarkan paham khilafah demi menguasai NKRI.
"Dia berusaha keras mengkampanyekan paham khilafah yg sesat dan radikal demi kuasai NKRI. Ketika dilarang oleh negara menjelma jadi NU dan mencari legitimasi dari warga Madura dgn tabliq keliling ke ponpes2 di Madura dan didukung oleh eks HTI & FPI," imbuhnya.
Selebaran itu dibagikan akun seperti Eko Kunthadi, Husin Shihab dan akun lainnya.
Massa yang mengatasnamakan Gerakan Santri Madura itu menolak kedatangan UAS di Madura.