Rekonstruksi Pembunuhan Pegawai Dishub
Iqbal Tak Pernah Bertemu Eksekutor, Penembak Najamuddin Sewang Hanya ‘Diurus’ Sopir Kasatpol PP
Penyidik Polrestabes Makassar melakukan reka ulang proses perencanaan dan pembunuhan honorer Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Najamuddin Sewang
Enam lokasi rekonstruksi direncanakan. Namun hanya terlaksana di lima lokasi. Rekonstruksi di Jalan Danau Tanjung Bunga atau lokasi pembunuhan urung dilakukan karena tiba-tiba turun hujan.
Setelah mendapati Najamuddin di rumah Rachmawati, Iqbal disebutkan cemburu buta dan bertekad menghabisi lelaki yang dia masukkan menjadi honorer di Dishub Makassar, saat Iqbal menjabat Plt Kadishub Makassar tahun 2019.
Asri salah satu orang dekat Iqbal yang sering menjadi tempat Iqbal curhat tentang kelakuan Najamuddin.
Awalnya, Iqbal dikatakan akan menghabisi Najamuddin melalui jasa dukun, santet. Usaha ini dilaksanakan oleh Asri dan Sahabuddin, saksi dalam kasus ini.
Rencana menyantet Najamuddin itu diperagakan dalam rekonstruksi di rumah Iqbal di Jalan Beringin, Makassar.
Hanya saja, akses untuk melihat dan mendengar langsung adegan di rumah di Jalan Beringin itu sangat terbatas. Wartawan hanya dibolehkan berada di luar pagar yang dijaga ketat petugas.
Usaha Pembunuhan
Adegan yang terlihat hanya saat Iqbal keluar dari rumah seusai rekonstruksi. Iqbal terlihat melambaikan tangan ke tetangga yang berada di teras lantai dua rumahnya, tepat di depan rumah Iqbal.
"Pak Iqbal," ucap sang tetangga sambil melambaikan tangan dan merekam Iqbal digiring polisi ke dalam mobil. Di rumah panggung warna cokelat itu, Iqbal masuk ke pekarangan belakang beserta sejumlah saksi dan tersangka.
Pantauan di lokasi, dalam box perangkat reka ulang atau rekonstruksi itu terdapat sepucuk pistol hitam yang dibawa petugas. Juga terlihat seunit motor RX-KING yang kerap diposting Iqbal Asnan di story' WhatsAppnya.
Warga sekitar yang dihampiri mengatakan, Iqbal hanya sesekali mendatangi rumah itu pasca orangtuanya meninggal dunia.
"Jarang datang, hanya satu dua kali seminggu. Itu pun kalau datang tertutup," kata seorang warga yang dihampiri. Selain itu, kata dia, Iqbal jarang bergaul ke masyarakat sekitar ataupun tetangganya.
"Jarang keluar rumah, agak tertutup juga orangnya," ucap warga lain. Di lain sisi, polisi yang terlibat rekonstruksi terlihat membawa boks perangkat reka ulang.
Di dalam boks terlihat plakat nomor peragaan, baju tersangka dan sepucuk pistol jenis Glock.
Pistol itu berbeda dengan senjata api yang dihadirkan polisi saat konferensi pers pengungkapan kasus itu di Polrestabes Makassar, beberapa pekan lalu.
Dalam konferensi pers, polisi menghadirkan barang bukti senjata api jenis revolver.
Senjata api itu, disebut Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto dibeli eksekutor Sulaiman dari jaringan teroris melalui media sosial.
Namun pernyataan itu, dibantah oleh Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana, yang menyebut jika pistol itu bukanlah pistol dari jaringan teroris.