Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rekonstruksi Pembunuhan Pegawai Dishub

Iqbal Tak Pernah Bertemu Eksekutor, Penembak Najamuddin Sewang Hanya ‘Diurus’ Sopir Kasatpol PP

Penyidik Polrestabes Makassar melakukan reka ulang proses perencanaan dan pembunuhan honorer Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Najamuddin Sewang

Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA
Eks Kasatpol PP Makassar, Iqbal Asnan, dihadirkan saat rekonstruksi kasus pembunuhan ASN Dishub Makassar, Najamuddin Sewang, Kamis (19/5/2022). Rekonstruksi pertama ini berlangsung di kediaman salah satu saksi atas nama Rahma. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penyidik Polrestabes Makassar melakukan reka ulang proses perencanaan dan pembunuhan honorer Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Najamuddin Sewang, Kamis (19/5/2022).

Rekonstruksi dilakukan di beberapa tempat berbeda, melibatkan para tersangka dan beberapa saksi.

Dalam rekonstruksi, Kepala Satpol PP Makassar, Iqbal Asnan, yang disebut penyidik sebagai otak pembunuhan berencana itu, tidak pernah bertemu langsung dengan Chaerul Aklam, oknum polisi yang ditersangkakan sebagai penembak Najamuddin di Jalan Danau Tanjung Bunga, Makassar.

Baca juga: Cerita Detik-detik Kasatpol PP Iqbal Dapati Istri Siri Berduaan dengan Najamuddin, Langsung Begini

Baca juga: Kelakuan Iqbal Asnan ke Tetangga Saat Rekonstruksi Pembunuhan Najamuddin, Fakta Baru Terungkap

Rekontruksi berawal dari rumah pejabat Dishub Makassar, Rachmawati. Wanita inilah yang disebut menjadi penyebab munculnya perencanaan pembunuhan pada Najamuddin.

Kejadian itu, sesuai rekonstruksi, dimulai pada 2020. Ketika itu, Iqbal memimpin tim penyemprotan disenfektan corona di perumahan Grand Aeropala, Kecamatan Manggala, Makassar.

Saat akan menyemprot rumah Rachmawati, Iqbal menemukan Najamuddin berada dalam rumah wanita yang disebut kekasih gelapnya itu. Dari kejadian inilah, disebut oleh penyidik, mulai muncul tekad Iqbal menghabisi Najamuddin.

Pengacara Iqbal, Syarifuddin Marappa SH, mengatakan, masih banyak keterangan yang harus dikonfirmasi lagi kepada saksi-saksi. Padahal logikanya, menurut Syarifuddin, harusnya penyidik tinggal melaksanakan isi BAP.

Beberapa adegan tersangka M Asri, juga dibantah Iqbal di lokasi rekonstruksi.

Asri adalah sopir Iqbal saat menjabat Kepala Satpol (Kasatpol) PP Makassar. Dalam rekonstruksi, Iqbal diikuti Asri dan Karto (saksi) membuka pintu pagar rumah Rachmawati. Iqbal langsung masuk dan mengetuk pintu.

Asri dan Karto menunggu di teras rumah. Hingga adegan itu, Iqbal, Asri, dan Karto sepakat. Namun selanjutnya, Iqbal membantah pengakuan Asri bahwa dia mendapati Rachmawati dan Najamuddin berduaan di sofa rumah.

“Misalnya adegan di rumah saksi R. IA tidak melihat R di kursi sofa di ruang dalam atau ruang tengah, tapi hanya korban (Najamuddin). Saksi R ada di dapur menutup makanan karena rumahnya akan disemprot disinfektan . Sementra BAP lewat keterangan tersangka AS melihat R di dalam ruang tengah bersama korban,” jelas Syarifuddin.

Iqbal mengaku hanya menemui Najamuddin duduk di sofa ruang tamu. Saat itu, Rachmawati sedang berada di dapur menutup makanan karena rumah itu akan disemprot disinfektan.

“Jadi menurut IA, dia sudah menelepon Rachmawati akan ke rumahnya menyemprot disinfektan. Makanya, ketika Iqbal sudah tiba, dia ke dapur menutup makanan agar tidak kena disinfektan,” jelas Syarifuddin.

Beberapa kali terdengar suara keras membentak Asri yang gagap menjelaskan sesuatu.

“Katakan, jangan takut,” demikian suara keras yang beberapa kali terdengar mengiringi penjelasan Asri yang terbata-bata di lokasi rekonstruksi rumah Rachmawati.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved