Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Rifqy Tenribali Eshanasir

Mengundang Ukraina ke KTT G20 adalah Tindakan yang Benar

Presiden Indonesia Joko Widodo telah mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 di Bali.

Rifqy Tenribali
Rifqy Tenribali Eshanasir, Pengamat hubungan internasional/alumnus Ritsumeikan Asia Pacific University, Beppu, Jepang 

Marsudi juga telah berkonsultasi dengan Uni Eropa serta Menteri Luar Negeri dari Jerman dan Italia mencari jalan keluar.

Tujuan mereka jelas yakni memetakan prospek dan risiko menjadi tuan rumah bagi Ukraina dan Rusia di KTT Bali sambil mengumpulkan perspektif anggota G20 dan lembaga internasional lainnya.

Ini merupakan dilema tetapi juga merupakan kesempatan diplomatik yang langka bagi Indonesia.

Ada beberapa alasan mengapa mengundang Ukraina adalah keputusan yang baik.

Mengundang Ukraina untuk mendukung pemulihan dan kedaulatannya sejalan dengan sejarah non-blok Indonesia, prinsip dasar Indonesi untuk ikut menjaga perdamaian dan ketertiban dan bermanfaat bagi masa depan Indonesia di panggung global.

Menjadi anggota pendiri Gerakan Non-Blok (GNB) sejak tahun 1961, Indonesia bersama Mesir, India, Ghana dan bekas Yugoslavia memang senantiasa berprinsip mendukung kedaulatan, keutuhan wilayah dan keamanan negara-negara di dunia.

Melalui GNB, Indonesia menunjukkan sikapnya menentang segala bentuk agresi asing terhadap suatu negara.

Oleh karena itu, Indonesia tidak boleh mentolerir invasi dan kekerasan Rusia terhadap Ukraina, apalagi visinya untuk mengintegrasikan kembali Ukraina secara paksa berdasarkan mitos yang dideklarasikan sendiri oleh Putin. Indonesia dan banyak negara pascakolonial memahami bahaya iredentisme, terutama berdasarkan sejarah kekerasan.

Dalam hal ini, Indonesia memahami penderitaan Ukraina dan harus mendukung kedaulatan dan pemulihannya.

Bahkan dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tertulis prinsip penting “membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”

Presidensi Indonesia di G20 dapat membawa manfaat lain bagi Indonesia selain peluang menarik bisnis dan kerjasama internasional, namun juga berperan mendorong perdamaian termasuk terkait perang Rusia-Ukraina. Bahkan dapat lebih meningkatkan upaya bersama dan peran Indonesia dalam menghadapi isu-isu global seperti COVID-19 dengan memperkuat industri farmasinya.

Indonesia akan mempertaruhkan peluang keuntungan ini jika tidak mengundang Ukraina ke KTT G20 dan KTT diboikot oleh negara-negara besar seperti AS dan sekutu-sekutunya di Eropa Barat, Asia Timur maupun di Pasifik.

Keberhasilan politik KTT G20 di Bali akan sangat menentukan reputsi dan kepercayaan terhadap kedudukan internasional Indonesia dan masa depan kemitraan internasionalnya. Mengundang Ukraina ke KTT G20 adalah tindakan benar dan menunjukkan kepemimpinan Indonesia yang berani, berintegritas, dan mandiri.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved