Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Pilu Eka Rufaedah Wanita Muda Ditalak Setelah 8 Hari Ijab Kabul, Kelaparan di Rumah Suami

Rumah tangga Eka Rufaedah dan suaminya retak padahal baru delapan hari setelah ijab kabul.

Editor: Ansar
Kolase Twitter @EkaRufaedah
Eka Rufaedah yang viral karena ditalak suami gegara makanannya kena pakaian 

Sejak aku tinggal serumah dengannya, ku ketahui dia adalah seorang yang sangat tempramental dan tidak dapat mengatur emosi.
Saat sore hari ditanggal 8, sambil mencabuti uban di kepalanya, ku coba sampaikan agar dia menemui seorang psikolog untuk konsultasi, namun dia menolak.
Seketika itu dia marah, dia bilang nasinya udah gak bisa dimakan.
Aku yang sudah kelelahan, ditambah kurang tidur sejak awal satu rumah dengannya, mendengar dia marah hanya karena nasi yang kena pakaian, maka aku pun ngambek.

Ku diamkan dia.

Dia tidak Terima dengan aku yang mendiamkannya.
Lalu dia membentak ku, dan menyuruh ku untuk segera minta maaf.
Aku pun meminta maaf padanya.

Tidak lama setelah aku minta maaf, dia memesan makanan secara online, dan makan tanpa menghiraukan aku yang saat itu sedang menangis.

Saat dia selesai makan, ternyata air minum habis. Dia telepon adiknya yang berada di rumah untuk membelikan air minum. Namun setelah menunggu hampir 1 jam, air minum dari adiknya ini tidak juga kunjung datang.

Aku putuskanlah untuk ke minimarket membeli air

"Bang aku ke alfamart mau beli air"
Ucapku pada dia.

Namun ternyata dia malah membentak ku, "siapa yang nyuruh kamu ke alfamart, diem kamu disitu"

Aku pun nurut, diem. Tidak jadi beli air

Tapi aku yang saat itu merasa kasihan, karena dia harus minum. Ku putuskan untuk ke alfamart. Dia pun tau
Selesai dari alfamart, dia semakin emosi, nada suaranya semakin meninggi
"Bang tolong lah jangan teriak-teriak, malu bang di denger orang"

"Gua emang gak tau malu, kenapa?!"

Aku yang saat itu kaget, kepala ku pun sudah sangat pusing, di tambah saat itu aku menangis tanpa henti, ku katakan padanya "aku ingin pulang aja"

Dan dia menjawab, "silahkan pulang sana"

Sore harinya di hari sabtu tanggal 12 dia sudah dibolehkan pulang oleh dokter.
Lalu orang tuanya menjemput dia ke klinik.

Aku yang saat itu kondisinya masih menangis, langsung di tenangkan oleh orang tuanya.
"Sabar ya ka, arief memang begitu, harus sabar kitanya"

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved