Pemkab Sinjai Butuh Rp65 Miliar Biayai Pembangunan Pasar Sentral Pasca Terbakar
Usulan anggaran ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pusat pasca Pasar Sentral Sinjai terbakar.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) telah mengusul anggaran pembangunan Pasar Sentral Sinjai sebesar Rp 65 miliar.
Usulan anggaran ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pusat pasca Pasar Sentral Sinjai terbakar.
" Pemkab Sinjai usul anggaran Rp 65 miliar ke Kementerian PUPR untuk membantu membangun pasar pasc terbakar," kata Kepala Disperindag Sinjai, Muh Saleh, Rabu (18/5/2022).
Atas usulan itu, oleh pemerintah pusat menjanjikan anggaran ke Pemkab Sinjai tahun ini.
" Janjinya ke Pemkab Sinjai rencana dibangun tahun ini," katanya.
Menurutnya, upaya komunikasi dan koordinasi yang dilakukan selama ini oleh Bupati Andi Seto dengan Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Pusat melalui Direktorat Logistik Kementerian Perdagangan akhirnya membuahkan hasil.
"Alhamdulilah upaya yang dilakukan oleh bapak Bupati Sinjai yang selalu intens menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat akhirnya membuahkan kabar gembira, dimana pemerintah pusat akan kembali membangun kios pedagang yang telah terbakar beberapa waktu lalu," ungkapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa secara nasional Kementerian PUPR akan membangun enam pasar tahun ini, dan di Sulsel hanya Kabupaten Gowa dan Sinjai yang dapat program ini.
Lanjut Saleh, rencananya tim dari Kemeterian PUPR dan Kementerian Perdagangan akan datang ke Kabupaten Sinjai untuk melakukan justifikasi atau peninjauan lokasi pada tanggal 30 Mei sampai 1 Juni 2022.
"Pembangunan kembali pasar dilokasi yang sama dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan sehingga kedepan pasar ini menjadi bangunan yang bersih, tertata, dan tidak kumuh.
Diketahui pada awal Februari lalu Pasar Sentral Sinjai bagian atas hangus terbakat.
400 orang pedagang lebih kehilangan lapak dan kios atas terbakarnya pasar sentral tersebut.
Pasca kebakaran, pedagang sebagian tak menjual hingga sekarang.
Sebagian pula mulai menjual kembali dengan membangun sendiri kios dan lapak di lokasi pasar terbakar.
Ada juga menfaatkan sumbangan tenda dari relawan dan pengurus Golkar Sinjai dan Sulsel. (*)