Airlangga Hartarto
Munaslub Golkar Dongkel Airlangga Hartarto Hanya Informasi Hoaks, Pengamat: Lebih Baik Fokus Kerja
Kabar adanya gerakan di internal Partai Golkar yang akan mendongkel Airlangga Hartarto dibantah ramai-ramai oleh elite beringin.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kepempimpinan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar tak tergogahkan.
Kabar adanya gerakan di internal Partai Golkar yang akan mendongkel Airlangga Hartarto dibantah ramai-ramai oleh elite beringin.
Informasi yang menyebut akan terjadi Munaslub Golkar dipastikan hanya hoaks.
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar HAM Nurdin Halid menegaskan, munaslub adalah hal luar biasa yang tidak bisa sembarang digelar.
Menurut Nurdin Halid, munaslub itu baru bisa digelar apabila ketua umum berhalangan tetap, mengundurkan diri, melanggar AD/ART.
Sepanjang tidak ada pelanggaran terhadap AD/ART maka tidak ada alasan untuk melakukan munaslub.
Kedua, lanjut Nurdin Halid, apabila ketua umum jadi tersangka kasus hukum, atau ada perbuatan pidana lain yang dia lakukan.
Dari kriteria sesuai AD/ART Golkar itu, tidak ada yang terjadi pada diri Airlangga Hartarto.
Dengan demikian, tidak alasan menghadirkan Munaslub Golkar.
Fokus Kerja
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, heran dengan munculnya isu Munaslub Golkar di saat kader sedang getol memperjuangkan Airlangga Hartarto.
“Sejauh ini berita yang mengatakan isu Munaslub masih didasarkan pada sumber-sumber yang tidak jelas. Suara dari internal Golkar sejauh ini masih menunjukkan Golkar solid,” jelas Burhanuddin Muhtadi.
Menurut Burhanuddin Muhtadi, suara Golkar sendiri dari pemilu ke pemilu tidak ditentukan oleh popularitas para ketua umumnya.
“Sejak zaman Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, hingga Airlangga Hartarto, Golkar tidak bergantung pada ketua umumnya,” ujar Burhanuddin Muhtadi.
Hal itu karena Golkar adalah partai yang modern yang tidak bergantung pada ketokohan personal, tapi pada sistem dan kaderisasi yang mapan di tingkat bawah.
“Golkar memiliki segudang tokoh lokal yang membantu suara partai relatif stabil, bahkan pada masa pancaroba politik sekalipun. Ini yang menjelaskan mengapa perolehan kursi Golkar di parlemen tidak bergeser di peringkat kedua partai yang memiliki kursi paling banyak di DPR,” jelas Burhanuddin Muhtadi.
Akan lebih baik jika kader Golkar abaikan hoaks tentang Munaslub Golkar itu dan fokus kampanyekan Airlangga Hartarto.
“Tugas kader Golkar untuk mensosisialisasikan Ketua Umum partai mereka, apalagi sebagai Menko Perekonomian Kabinet Jokowi, tentu banyak capaian yang bisa dikampanyekan untuk meningkatkan popularitas Airlangga, yang tentu pada akhirnya akan membantu meningkatkan suara Golkar,” jelas Burhanuddin Muhtadi.(*)