Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Alasan Elon Musk Buka Blokir Twitter Eks Presiden AS Donald Trump, Sebut Keputusan Buruk dan Bodoh

Elon Musk mengatakan, pemblookiran akun Donald Trump merupakan keputusan yang buruk dan bodoh.

Editor: Ansar
Fox Business
Elon Musk bos Twitter- Elon Musk mengatakan Twitter akan membatalkan pemblokiran akun mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, jika akuisisi raksasa media sosial itu berhasil. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akihirnya sudah bisa menggunakan akun Twitternya kembali.

Akun Donald Trump sempat dblokir oleh Twitter saat sedang melawan Joe Biden di Pemilihan Presiden.

Elon Musk mengatakan, pemblookiran akun Donald Trump merupakan keputusan yang buruk dan bodoh.

Elon Musk kni memutuskan Twitter akan membatalkan pemblokiran akun Donald Trump, jika akuisisi raksasa media sosial itu berhasil.

Ini menandakan betapa permisifnya platform tersebut terhadap kebebasan berbicara di bawah kepemilikannya.

Bicara secara virtual dalam konferensi, CEO Tesla ini mengatakan bahwa pemblokiran Twitter terhadap akun milik Trump adalah keputusan yang buruk dan bodoh.

"Saya pikir itu adalah kesalahan karena mengasingkan sebagian besar negara dan pada akhirnya tidak mengakibatkan Donald Trump tidak bersuara," kata Musk, Selasa (10/5/2022), dikutip dari AP News. 

Ia mengaku lebih suka penangguhan sementara dan hukuman yang disesuaikan secara sempit untuk konten yang ilegal atau sebaliknya "merusak dunia".

Pendiri dan mantan CEO Twitter, Jack Dorsey, menyuarakan persetujuannya dalam cuitannya di hari yang sama.

Ia mengatakan, "Pada umumnya larangan permanen adalah kegagalan kami dan tidak berhasil."

Saham Twitter turun 1,5 persen pada Selasa menjadi $47,24 per-saham.

Itu 13 persen di bawah tawaran $54,20 per saham, atau $44 miliar, yang dibuat Musk pada 14 April, mencerminkan kekhawatiran Wall Street bahwa kesepakatan itu masih bisa gagal.

 Musk menekankan pada Selasa bahwa itu "tentu saja bukan kesepakatan yang selesai".

Bos SpaceX ini telah berulang kali mengkritik keputusan moderasi konten Twitter, termasuk memblokir Trump karena kontennya dianggap sebagai "hasutan kekerasan".

"Jika Musk khawatir bahwa banyak orang marah karena Trump dilarang, dia harus melihat berapa banyak lagi orang yang akan marah jika Trump tidak dilarang," kata Kirsten Martin, profesor etika teknologi di Universitas Notre Dame.

Elon Musk dan Donald Trump
Elon Musk dan Donald Trump
Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved