Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pertemuan Saudagar Bugis Makassar XXII

Menuju Pertemuan Saudagar Bugis Makassar XXII, Perantau Sukses Bakal Pulang Kampung

Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) menjadi agenda tahunan untuk merajut silaturahmi bersama para saudagar yang sukses di negeri rantau.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
Agenda tahunan Saudagar Bugis Makassar untuk merajut silaturahmi bersama para saudagar yang sukses di negeri rantau. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) menjadi agenda tahunan Saudagar Bugis Makassar untuk merajut silaturahmi bersama para saudagar yang sukses di negeri rantau.

Setelah dua tahun dilakukan secara virtual karena pandemi, tahun ini PSBM XXII bisa dilakukan secara tatap muka langsung.

Kegiatan ini akan berpusat di Hotel Claro Makassar, Jl AP Pettarani selama tiga hari berturut-turut.

Mulai Jumat hingga Minggu (13-15/4/2022).

Sejauh ini panitia PSBM sementara memantapkan persiapannya, acara ini akan dihadiri oleh para saudagar sukses asal Sulawesi Selatan.

Berikut wawancara khusus Tribun-Timur.com bersama Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Muchlis Patahna.

Wawancara ini mengulas balik sejarah berdirinya (KKSS) hingga agenda besar PSBM XXII yang akan digelar dalam waktu dekat.

Bagaiman sejarah berdirinya KKSS?
KKSS didirikan pada 12 November 1976 di Jakarta, merupakan organisasi kerukunan masyarakat Sulsel yang menghimpun dan mempersatukan para perantau Sulsel.

Siapa saja orang dibalik berdirinya KKSS?
KKSS diinisiasi oleh 26 pendiri, mereka adalah orang-orang yang dituakan dan sebagian besar sudah meninggal dunia. Diantaranya, Andi Sose, Baharuddin Lopa, Jusuf Malombassang, Manai Sophiaan.

Tersisa Asrul Azis Taba dari 26 pendiri tersebut. Kita doakan semoga merela tenang dan kita bersyukur diwariskan organisasi ini untuk mempersatukan perantau nusantara dan bangsa, bahkan ada di berbagai belahan dunia.

Apa tujuan dibentuknya KKSS?
Ada lima tujuannya, pertama menciptakan hubungan kekeluargaan, persaudaraan, kebersamaan dan harmonisasi dengan para anggota, kedua memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya Sulsel. Ketiga meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Keempat menanamkan motivasi akan makna keberadaan dan pengabdian anggota KKSS utamanya dalam pembangunan Sulsel, serta menggalang potensi agar bisa berkontribusi untuk Sulsel dan pembangunan nasional secara umum.

Nilai budaya seperti apa yang diajarkan atau dihidupkan kepada para anggota?
Intinya merawat nilai adat dan budaya Sulsel. Misalnya budaya untuk terus menanamkan karakter macca na malempu. Macca artinya pintar dan malempu artinya jujur.

Kemudian karakter warani na matetteng atau berani dan berpendirian teguh. Itulah contoh adat dan budaya yang dibangun agar bisa bermanfaat dimanapun, misalnya menjadi pemimpin.

Perubahan apa yang terjadi di KKSS dari masa ke masa?
10 tahun lalu, para perantau yang sukses di luar hanya bermodal atau berlatar pendidikan yang minim, hanya sampai SD.

Saat ini, SDM di KKSS semakin berkembang, banyak yang berasal dari latar belakang tinggi atau berpendidikan tinggi. Apalagi KKSS memfasilitasi beasiswa pendidikan bagi para pelajar berprestasi Sulsel.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved