Siapa Disindir Puan Maharani Soal Kandidat Capres 2024? Sebut Modal Wajah Ganteng Tapi Bukan AHY
Nama-nama yang mencuat diantaranya, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Puan Maharani hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
TRIBUN-TIMUR.COM - Pemilihan Presiden (Pilpres) bakal digelar pada 2024 mendatang setelah Jokowi sudah dua periode.
Beberapa nama tokoh politik yang disebut bakal bertarung di Pilpres 2024 mendatang.
Nama-nama yang mencuat diantaranya, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Puan Maharani hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Proses Pilpres 2024 mulai memanas hingga Ketua DPR RI menyinggung sosok kandidat bakal calon.
Sejumlah isu panas sudah mulai terjadi.
Sindir menyindir dalam dunia perpolitikan itu merupakan hal yang biasa.
Kali ini aksi sindir menyindir terjadi dan melibatkan Puan Maharani.
Sindiran yang dibuat Puan Maharani memanaskan ajang pemilihan presiden (Pilpres) bakal digelar tahun 2024 mendatang.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menduga, sindiran Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang menyebut ada capres hanya bermodalkan wajah ganteng itu tertuju kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Alasannya, Ujang berpendapat Puan agaknya geregetan karena elektabilitas Ganjar yang lebih tinggi darinya.
Terlebih, Ganjar juga gencar mencitrakan sosoknya melalui media sosial.
"Dan direstui atau tidak, diakui atau tidak, soal elektabilitas Ganjar lebih maju atau lebih tinggi dari Puan," kata Ujang saat dihubungi Tribun, Jumat (29/4/2022).
Dia mencontohkan gaya komunikasi Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang sempat menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa waktu lalu.
"Karena komunikasi yang baik saat ini bagi Puan adalah dengan cara menaikkan elektabilitas dirinya, dan tidak menyerang lawan politiknya. Menyerang itu sesuatu yang tak baik dan itu akan membuat lawan politik menyerangnya baik," ujar Ujang.
"Lihatlah gaya Giring menyerang Anies, bukannya Giring dapat nilai plus, tapi dibenci oleh publik. Itu pun sama akan menimpa Puan, jika Puan terus menerus menyerang lawan politiknya," lanjutnya.
Sebelumnya Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani, menyindir ada calon presiden (capres) berwajah ganteng saat berbicara di hadapan kader PDIP di Wonogiri, Jawa Tengah pada Selasa (26/4/2022).
Awalnya, dalam pidatonya Puan mengajak kembali ke jati diri orang Indonesia dengan memilih sosok capres yang benar-benar mencintai Indonesia dan mau bergotong-royong dalam membangun bangsa.
Lantas, Puan menyinggung, perilaku masyarakat yang terkadang lebih memilih sosok capres karena ganteng, bukan atas dasar kinerja yang baik.
"Kenapa saya ngomong ini? Kadang-kadang sekarang kita ini suka, yo wes lah dia saja, asal ganteng. Dia aja yang dipilih, asal bukan perempuan. Yo wes dia saja, walau enggak iso opo-opo tapi yang penting dia itu kalau di sosmed, di TV itu nyenengin. Tapi kemudian nggak bisa kerja, nggak deket rakyat," kata Puan dalam video yang diterima wartawan, Kamis (28/4/2022).
Setelah itu, Puan kemudian bertanya, apakah kader PDIP di Wonogiri mau memiliki sosok pemimpin yang seperti dijabarkannya tersebut.
"Mau atau enggak pemimpin kayak begitu," tanya Puan.
"Enggak," jawab para kader PDIP.
Puan pun meminta kader PDIP Wonogiri melihat sosok capres tersebut, apakah memiliki perhatian terhadap rakyat Wonogiri atau tidak.
"Pernah enggak ketemu sama dia? Pernah enggak dia datang ke daerah ini? Misalnya, ke Wonogiri. Kalau ke Wonogiri ngapain? Ngebantu atau enggak, sowan atau enggak, ketemu enggak sama PDIP, ketemu enggak sama rakyat PDIP yang ada di Wonogiri, ketemu enggak sama rakyat Wonogiri?" ucapnya.
Atas dasar itu, Puan meminta kader PDIP tidak sembarangan dalam memilih sosok capres mendatang.
Dia mengingatkan, kinerja dalam memperjuangkan rakyat harus menjadi faktor utama dalam menentukan pilihan capres mendatang.
"Jadi jangan kemudian kita itu asal pilih karena cuma kelihatan di panggung saja, panggung itu panggung media, panggung TV, panggung sosmed, tapi pilih orang yang betul-betul pernah memperjuangkan kita, pernah bersama-sama kita, pernah bergotong-royong bersama kita. Setuju atau nggak?" tanya Ketua DPR RI itu.
"Setuju," jawab para kader PDIP.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel dan TribunnewsBogor.com