Mengenal Jajang Edi Priyanto Dokter yang Deklarasi PDSI Setelah Terawan Dipecat IDI, Dulu Stafsus
Bahkan PDSI yang dipimpin oleh Jajang Edi Priyanto SpB MARS memberikan peluang kepada Terawan untuk bergabung dab jadi pengurus.
Adapun Visi PDSI adalah menjadi pelopor reformasi kedokteran Indonesia yang menjunjung tinggi kesejawatan, serta berwawasan Indonesia untuk dunia demi meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
Dengan membawa tiga misi yakni:
1. Mengayomi dokter dengan bersinergi bersama rakyat dan pemerintah dengan membentuk organisasi yang profesional.
2. Meningkatkan taraf kesehatan rakyat Indonesia dan kesejahteraan anggota.
3. Mendorong inovasi anak bangsa di bidang kesehatan berwawasan Indonesia untuk dunia.
Dengan demikian, PDSI berdiri atas cita-cita luhur para pendahulu di bidang ilmu kedokteran dengan mengutamakan nilai-nilai kebangsaan, kekeluargaan, sopan-santun, dan senantiasa mengantisipasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
Saat dikonfirmasi Jajang menegaskan, pendirian PDSI tidak memiliki hubungan dengan polemik pemecatan Dokter Terawan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
"Tidak ada hubungannya (dengan polemik Terawan). Pendirian PDSI atas dasar pasal 28 UUD 1945 tentang kebebasan berserikat , berkumpul dan mengemukakan pendapat," katanya kepada Tribunnews.com.
Untuk diketahui, Brigjen TNI (Purn) dr Jajang Edi Priyanto SpB MARS merupakan Staf Khusus Eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Selain itu, Jajang juga menjadi anggota uji klinis vaksin Merah Putih.
Tanggapan IDI
Sementara itu, Wakil Ketua Umum IDI Slamet Budiarto memberikan tanggapan atas dideklarasikannya PDSI oleh sejumlah dokter tersebut.
Menurutnya, organisasi kedokteran idealnya tunggal.
"Undang-undang Praktek Kedokteran dan dua kali putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mensahkan IDI sebagai organisasi tunggal kedokteran," kata Slamet saat dikonfirmasi Kompas.com pada Rabu (27/4/2022).
"Kenapa organisasi kedokteran harus tunggal? Karena menyangkut nyawa manusia, untuk perlindungan masyarakat. Kemudian di seluruh dunia, medical association hanya satu tiap negara," tambahnya.