Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pelantikan Rektor Unhas

Komjen Purn Syafruddin Kambo Tak Lulus Masuk Unhas Tapi Lantik Rektor Unhas

Syafruddin menyebut dia bisa jadi pendidik dengan cara berbeda. Ia harus daftar AKABRI Polisi dulu, jadi menteri, dan mengabdi di dewan masjid.

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: AS Kambie
dok.tribun
Ketua MWA Unhas Komjen (Purn) Syafruddin Kambo berbincang dengan Rektor Unhas terpilih Prof Jamaluddin Jompa di sela galdi bersih pelantikan Rektor Unhas di Baruga AP Pettarani, Kampus Unhas, Tamalanrea, Makassar, Selasa (26/4/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ada kisah bersejarah dan emosional dari seremoni pelantikan Rektor Unhas ke-13  Prof Jamaluddin Jompa, Rabu (27/4/2022) pagi ini. 

Bersejarah; sebab inilah kali kedua pelantikan Rektor Unhas bukan dilantik oleh menteri pendidikan. Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ke-13 dilantik oleh Komjen Purn Syafruddin.

Sebanyak 12 rektor Kampus Merah sejak 1956 hingga 2014 lalu, menterilah jadi pengukuh resmi pimpinan kampus negeri terbesar dan tertua di Indonesia timur itu.

Jika tak ada aral melintang, Prof Jamaluddin Jompa akan dilantik Ketua Majelis Wali Amanah (MWA) Unhas Komjen Purn Syafruddin Kambo MSi.

Dengan statuta Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH), Unhas memang perlahan mulai melapaskan diri sebagai institusi pendidikan milik pemerintah.

Statuta inilah mengkonfirmasikan pemimpin tertinggi di kampus berusia 66 tahun ini, dikukuhkan oleh MWA, organ tertinggi di kampus PTNBH.

Nah, disinilah sisi cerita emosionalnya.

Empat puluh tahun lalu, si pelantik rektor, Syafruddin Kambo, mendaftar di Fakultas Hukum Unhas.

Kampus Unhas kala itu masih di Jl Sunu, Barayya, Kecamatan Bontoala, Makassar.

"Saya ini tak lulus di fakultas hukum, SMA dari jurusan IPA tapi belum rezeki," kata Syafruddin, kepada Tribun usai gladi bersih pelantikan rektor di Kampus Tamalanrea, Selasa (26/4/2022).

Padahal ibunya, Hj Lu'luwiyah (91), kala itu mendoakan sang anak kuliah di perguruan tinggi negeri.

"Puang Nenek (sapaan ibunya) ingin sekali saya masuk Unhas, ingin saya jadi pendidik."

Namun, kurang dari empat dekade, Syafruddin justru didaulat menjadi ketua MWA dan melantik rektor Unhas.

Bahkan, bukan hanya ketua MWA Unhas, sejak tahun 2020 lalu, Syafruddin juga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Forum MWA Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) se Indonesia.

Di jabatan ini, Wakapolri (2016-2018) ini justru mengkonsolidasi 15 majelis wali amanah kampus berstatuta PTNBH di Indonesia.

Ini termasuk Univeritas Indonesia, UGM Yogyakarta, IPB di Bogor, ITB, ITS, Unpad, Unair, Undip, USU, UNS Solo, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, dan Universitas Negeri Malang.

Bagi Syafruddin sendiri, ketidak lulusannya di Unhas, bukan berarti doa ibunya tak terkabul.

"saya yakin sekali Itu doa ibu inilah momentumnya dan tujuan hakikinya," ujarnya.

Syafruddin menyebut dia bisa jadi pendidik dengan cara berbeda. Ia harus daftar AKABRI Polisi dulu, jadi menteri, dan mengabdi di dewan masjid.

"Tentang mengurus masjid, nenek saya dulu selalu mendoakan saya jadi Imam masjid, eh belakangan saya juga mengurus masjid, imamnya, takmir dan remaja masjidnya di DMI."

Sejak dikeluarkannya SK Menteri PP dan K No. 3369/S Tanggal 1 1 Juni 1956 terhitung mulai 1 September 1956 dan dengan PP No. 23 Tanggal 8 September 1956, Lembaran Negara No. 39 Tahun 1956 yang secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden RI Drs Moh Hatta pada tangggal 10 September 1956,

Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Hasanuddin (Unhas) periode ini adalah periode 2019-2023.

Organ tertinggi di Unhas ini telah memperoleh pengesahan dari Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Setelah dua organ lain terbentuk yaitu Rektor dan Senat Akademik, maka sebagai rutinitas 4 tahunan, organ MWA juga mengalami proses regenerasi.

Masa tugas MWA Unhas periode 2015-2019 berakhir pada 28 Februari 2019.

Pembentukan MWA Unhas melalui SK Menristekdikti Nomor 10632/M/KP/2019 itu terkait pemberhentian anggota MWA periode 2015-2019, dan pengangkatan anggota MWA Unhas periode 2019-2023. “

Sesuai Statuta anggota MWA Unhas berjumlah 19 orang.

Ini terdiri atas unsur masyarakat 3 orang, unsur dosen 8 orang,unsur tenaga kependidikan 2 orang, ex-officio 6 orang
MWA sendiri adalah lembaga tertinggi di kampus berstatus PTNBH.

Di Unhas, anasirnya antara lain ex-officio: 1. Menristekdikti, 2. Gubernur Sulsel, 3. Rektor, 4. Ketua Senat Akademik 5. Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unhas.

Sedangkan dari Unsur masyarakat adalah: 1. Komjen Purn Syafruddin MSi, 2. Prof Dr drg Chairul Tanjung MBA, 3. Sofjan Wanandi.

Unsur dosen diwakili 8 orang yaitu 1. Prof Indriyanti Sudirman (FEB), 2. Prof Irawan Yusuf (FK), 3. Prof Ambo Ala (FPertanian), 4. Dr Altin Massinai (MIPA), 5. Prof Syamsul Bachri (FT), 6. Prof Niartiningsih (FIKP), 7. Prof Bahruddin Thalib (FKG), 8. Prof Syamsul Bachri (FH).

Unsur tenaga kependidikan diwakili oleh: 1. Ernawati Rifai, SE.MM (Kepala Biro Akademik) 2. Drs. Johanis Sattu (Kabag Anggaran Masyarakat. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved