Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ada dengan Jakarta? Proyek Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW Pindah dari Ancol ke Depok

Proyek pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW di kawasan wisata Ancol, Jakarta, bakal direlokasi ke daerah Depok, Jawa Barat.

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Edi Sumardi
DOK DMI
Ketua Umum Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW, Komjen Pol (Purn) Syafruddin (kedua dari kiri) melihat maket Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW di Madinah, Selasa (4/1/2021). 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM  - Proyek pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW di kawasan wisata Ancol, Jakarta, bakal direlokasi ke daerah Depok, Jawa Barat.

Relokasi proyek hibah kolaborasi Dewan Masjid Indonesia (DMI), Rabithah Alam Al Islam (Liga Dunia Islam), dan Yayasan Wakaf As-Salam Saudi Arabia ini diungkap Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) sekaligus Ketua Umum Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Komjen Pol (P) Dr Syafruddin Kambo, kepada Tribun-Timur.com di Makassar, Selasa (26/4/2022).

"Saya baru dua hari pulang dari Mekkah. Yayasan (Assalam) sekaligus donatur Al Muthaf Dauliy (museum) tak mau bangun lanjutkan proyek jika itu di tanah pemerintah. Katanya rawan bermasalah jika ada suksesi, ya kita pindah," ujar Syafruddin, usai menghadiri gladi bersih pelantikan Rektor Unhas Makassar, kemarin.

Di Mekah, Arab Saudi, Syafruddin menggelar rangkaian rapat khusus soal kelanjutan proyek museum Nabi di Indonesia.

Ini termasuk dua rapat dengan Liga Islam Dunia dan Yayasan Assalam serta Museum Nabawi.

"Lalu Rabitah ajak kami menyaksikan teknologi virtual seperti metaverse museum Nabawi di Eksebisi Ramadan di Musdalifah, Mekah," ujarnya.

Baca juga: Megah dan Modern, Penampakan Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW yang Akan Dibangun di Jakarta

Di rangkaian rapat itulah, tegas mantan Menteri PAN-RB itulah, proyek museum internasional Nabi Muhammad dan Peradaban Islam di kawasan reklamasi Ancol dipindahkan.

"Kita tak mau ada masalah kemudian hari. Insyallah kita sudah punya lahan penggantinya, hampir 4.000 meter," ujarnya.

Syafruddin adalah delegasi tunggal warga Indonesia di Liga Islam Dunia, setelah mendiang Ketua Umum ICMI BJ Habibie dan Ketua PB Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Muzadi.

Syafruddin baru tiba dari Jeddah dan langsung ke Makassar, Senin (26/4/2022) lalu.

Dalam kapasitas sebagai Ketua Majelis Wali Amanah (MWA) Unhas, Rabu (27/4/2022) pagi ini, Syafruddin dijadwalkan Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa sebagai rektor ke-13 Unhas.

Sejatinya, seremoni ground breaking proyek pembangunan museum Internasional di Ancol, sudah digelar 26 Februari 2020 lalu.

Proyek museum ini merupakan kolaborasi antara DMI dan Liga Dunia Islam (Rabithah Alam Al Islam) bersama Yayasan Wakaf As-Salam Saudi Arabia dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga: Jusuf Kalla Saksi Penandatanganan PKS Museum Nabi Muhammad SAW di Indonesia

DMI selaku penyedia lahan, Rabitah selaku penyedia dan, dan Yayasan AssalaM sebagai pengelola.

Museum ini akan dibangun di tanah seluas 3 hektar.

Di ground breaking hadir kala itu, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla, Sekretaris Jenderal Liga Dunia Islam Syaikh Muhammad Abdul Karim Al-Isa, Gubernur DKI Anies Baswedan dan Ketua Panitia Pembangunan Komjen Syafruddin.

Hadir pula Ketua Yayasan Wakaf Assalam Dr Nashir Az-Zahroni, sebagai institusi penyedia artefak, manuskrif, dan replika koleksi museum, dan kurator ahli dari Universitas Alazhar.

Proyeksinya konstruksi museum rampung dalam 18 bulan.

Namun karena wabah pandemi Covid-19 dan kontroversi kebijakan reklamasi lahan 110 Ha di Ancol oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, proyek ini sempat terhenti.

Museum Nabi di Indonesia adalah satu dari 3 museum sirah Rasulullah Muhammad SAW di dunia.

Yang pertama adalah Museum As-Salamu Alayka Ayyuha An-Nabiyy di Makkah dan kedua Museum Shirah Nabawiyah di sebelah barat Masjidil Haram di Kota Madinah Al Munawwarah.

Semua biaya, investasi adalah hasil pengelolaan dana waqaf dari pihak kerajaan Arab Saudi.

Pembangunan Museum Rasulullah di Indonesia adalah amanah Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Azis.

Pengelola Museum Rasulullah dan yayasan Museum as-Salamu Alayka Ayyuha an-Nabiyy memilih Indonesia sebagai negara pertama untuk lokasi pembangunan Museum Rasulullah dari 25 negara lain anggota Liga Dunia Islam.

Syafruddin menyebut, kebutuhan luas areal museum sekitar 13 ribu meter persegi.

Selain ruang pameran yang berisi benda-benda bersejarah Nabi Muhammad serta peradaban Islam, diorama sejarah kenabian sejak Nabi Adam AS hingga Rasulullah Muhammad SAW.

Di kompleks museum tersebut juga terdapat auditorium, masjid, dan lapangan luas untuk kegiatan agama serta manasik haji.

Syafruddin menyebut bahwa naskah, manuskrip, literatur, hingga benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan Rasulullah serta peradaban Islam yang tersaji di dalam museum tersebut merupakan hasil dari pengumpulan yang dilakukan selama 14 tahun oleh Yayasan Wakaf Assalam.

Dikuratori ahli sejarah Islam dari Universitas Al Azhar, Kairo Mesir.(*)

Baca berita menarik dan terbaru lainnya dari Tribun-Timur.com via Google Berita atau Google News

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved