Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perang Rusia Ukraina

Rusia Bereaksi 'Perang Dunia III Nyata' Jelang Pertemuan AS & Sekutu Soal Bantuan Senjata ke Ukraina

Sebelumnya, invasi Rusia ke Ukraina membuat adanya dukungan yang makin massif dari negara-negara Barat ke Ukraina

Editor: Alfian
AFP
Seorang wanita menggendong seorang anak di sebelah tentara Rusia di jalan Mariupol pada 12 April 2022, ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia membuat kasus yang menantang untuk perang terhadap tetangga Rusia. - Rusia menyatakan telah merebut Mariupol sepenuhnya dan mendesak Ukraina untuk menyerah. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Rusia bereaksi atas upaya pertemuan Amerika Serikat bersama sekutu membahas penambahan bantuan senjata ke Ukraina.

Pihak Rusia pun mengeluarkan ancamannya.

Dan tak main-main ancaman Rusia kali ini yakni terkait dengan potensi terjadinya Perang Dunia III.

Pihak Rusia mengeluarkan peringatan tersebut menyusul informasi pertemuan Amerika Serikat dan sekutu, Selasa (26/4/2022).

Sebelumnya, invasi Rusia ke Ukraina membuat adanya dukungan yang makin massif dari negara-negara Barat ke Ukraina.

Baca juga: Rencana Rusia Ingin Akhiri Perang ke Ukraina Bocor, Tapi Setelah NATO Bersedia Kabulkan Permintaan

Baca juga: 2 Depot Minyak Rusia di Bryansk Meledak, Analis Perang Curiga Ulah Sabotase Ukraina

Dukungan kepada Ukraina ii temasuk dengan memasok senjata, untuk membantunya berperang melawan pasukan Rusia.

Tetapi, kekuatan Barat enggan memperdalam keterlibatan mereka, karena takut memicu konflik melawan Rusia yang bersenjata nuklir.

Berbicara kepada sejumlah kantor berita Rusia, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memperingatkan risiko Perang Dunia III "sangat nyata" dan mengkritik pendekatan Ukraina untuk menggagalkan pembicaraan damai.

"Ini nyata, Anda tidak bisa meremehkannya," kata Lavrov, seperti dikutip Channel News Asia.

Selama berbulan-bulan, Presiden Volodymyr Zelenskyy telah meminta sekutu Ukraina untuk memasok senjata berat, termasuk artileri dan jet tempur, bersumpah pasukannya bisa mengubah gelombang perang dengan lebih banyak daya tembak.

Seruan itu tampaknya beresonansi sekarang, dengan sejumlah negara NATO berjanji untuk menyediakan berbagai senjata dan peralatan berat, meskipun ada protes dari Rusia.

Dalam perjalanan penting ke Kyiv selama akhir pekan lalu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken bertemu Zelenskyy dan menjanjikan US$ 700 juta dalam bentuk bantuan baru ke Ukraina.

"Langkah pertama untuk menang adalah percaya bahwa Anda bisa menang," kata Austin kepada sekelompok wartawan setelah bertemu dengan pemimpin Ukraina itu.

"Kami percaya, kami bisa menang, mereka bisa menang, jika mereka memiliki peralatan yang tepat, dukungan yang tepat," ungkapnya, seperti dilansir Channel News Asia.

Dan, atas undangan Amerika Serikat, 40 negara juga akan mengadakan pertemuan puncak keamanan di Jerman pada Selasa untuk membahas pengiriman senjata lebih lanjut ke Ukraina, serta memastikan keamanan jangka panjang negara itu setelah perang berakhir.

Sebelunya, Inggris akan memberi Ukraina lebih banyak peralatan militer, perdana menteri telah mengkonfirmasi dalam percakapan telepon dengan Presiden Volodymyr Zelensky.

Boris Johnson mengatakan kepada Zelensky lebih banyak kendaraan lapis baja, drone dan senjata anti-tank akan dikirim ke Ukraina, kata juru bicara Downing Street.

Zelensky berterima kasih kepada PM atas pelatihan lebih dari 20 tentara Ukraina yang tiba di Inggris minggu lalu.

Ukraina diserbu oleh Rusia dua bulan lalu.

Johnson juga mengkonfirmasi Inggris akan membuka kembali kedutaannya di Kyiv minggu depan, sebuah langkah yang pertama kali diumumkan kemarin.

Juru bicara No 10 mengatakan ini adalah demonstrasi "dukungan dan solidaritas kami dengan rakyat Ukraina".

Tentara Ukraina yang menerima pelatihan di Inggris sedang diinstruksikan tentang cara menggunakan 120 kendaraan lapis baja yang akan dipasok untuk upaya perlawanan melawan Moskow, kata pemerintah.

Presiden Zelensky memberi tahu Johnson tentang situasi di Donbas, di mana Rusia telah memusatkan upaya militernya dalam beberapa hari terakhir. Kedua pemimpin mengutuk serangan yang sedang berlangsung oleh pasukan Rusia terhadap sasaran sipil, termasuk di Mariupol, Odessa dan Lviv.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jelang Pertemuan AS dan Sekutu Soal Penambahan Senjata ke Ukraina, Rusia: Ancaman PD III Makin Nyata, https://www.tribunnews.com/internasional/2022/04/26/jelang-pertemuan-as-dan-sekutu-soal-penambahan-senjata-ke-ukraina-rusia-ancaman-pd-iii-makin-nyata?page=all

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved