Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rencana Rusia Ingin Akhiri Perang ke Ukraina Bocor, Tapi Setelah NATO Bersedia Kabulkan Permintaan

Rusia berjanji bakal mengakhiri serangan militer ke Ukraina tetapi dengan syarat. Rusia mengajukan syarat itu dan harus dituruti NATO.

Editor: Ansar
CFP
Kota Mariupol hancur lebur - Warga Kota Mariupol berjalan kaki menyeret troli belanjaan di antara puing-puing gedung dan kendaraan serta infrastruktur kota yang hancur lebur oleh gempuran tentara Rusia, 16 April 2022. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Perang Rusia-Ukraina hingga kini masih berlangsung.

Selain militer Rusia masuk ke Ukraina, militer Ukraina ternyata juga sudah masuk ke Rusia.

Kondisi Rusia-Ukraina terus mencekam. Sejumlah penduduk hingga militer tewas.

Bangunan-bangunan megah juga hancur dibombardir senjata perang Rusia.

Meski terus melakukan serangan, ternyata Rusia juga ingin akhiri perang tersebut.

Rusia berjanji bakal mengakhiri serangan militer ke Ukraina tetapi dengan syarat.

Rusia mengajukan syarat itu dan harus dituruti NATO.

Janji itu diungkapkan oleh Kepala Departemen Kedua CIS Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexey Polishchuk.

Polishchuk menegaskan Rusia akan segera mengakhiri operasi militer khusus yang sudah mereka lakukan sejak 24 Februari itu.

Kelompok pro-Rusia, berseragam tanpa lencana, berkumpul di pemukiman yang dikuasai separatis Mykolaivka (Nikolaevka) dan Bugas, di wilayah Donetsk (DPR) Ukraina pada 01 Maret 2022.
Kelompok pro-Rusia, berseragam tanpa lencana, berkumpul di pemukiman yang dikuasai separatis Mykolaivka (Nikolaevka) dan Bugas, di wilayah Donetsk (DPR) Ukraina pada 01 Maret 2022. (Stringer - Anadolu Agensi via Ukrinform)

Ia menegaskan, salah satu syaratnya adalah menghentikan rencana NATO untuk mencaplok Ukraina.

“Operasi militer khusus akan berakhir saat semua tugas telah dipenuhi,” katanya kepada TASS.

“Diantaranya adalah perlindungan dan perdamaian masyarakat Donbas, demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, serta menghentikan ancaman ke Rusia dari dalam wilayah Ukraina dengan pencaplokan oleh negara NATO,” tambahnya.

Polishchuk menegaskan, operasi militer khusus saat ini sudah berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

“Semua tujuannya akan segera tercapai,” katanya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan, saat mengumumkan operasi militer pada 24 Februari lalu, gerakan itu dilakukan sebagai respons setelah mendengar permintaan kepala Republik Donbas.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved