Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ngobrol Virtual

Tekan Stunting Lewat Puspaga dan Bacce

Memperingati Hari Kartini 21 April 2022, Tribun Timur menggelar Ngobrol Virtual dengan tema Peran Kartini Masa Kini dalam Pencegahan Stunting.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Alfian
tribun timur
Ngobrol Virtual Tribun Timur dengan tema Peran Kartini Masa Kini dalam Pencegahan Stunting menghadirkan narasumber Kepala Dinas Perempuan dan Anak (DP3A) Makassar, Achi Soleman. 

HARI Kartini diperingati setiap tanggal 21 April.

Hari Kartini merupakan hari istimewa bagi seluruh kaum hawa.

Raden Ajeng (RA) Kartini, perempuan tangguh dan pemberani yang telah berjuang mempelopori emansipasi perempuan.

Semangat RA Kartini diharapakan terus mengalir dalam darah para perempuan, termasuk di sektor kesehatan.

Stunting masih menjadi salah satu masalah yang dihadapi negara, anak yang lahir dengan gizi buruk atau kerdil menjadi perhatian bangsa.

Memperingati Hari Kartini 21 April 2022, Tribun Timur menggelar Ngobrol Virtual dengan tema Peran Kartini Masa Kini dalam Pencegahan Stunting.

Menghadirkan narasumber Kepala Dinas Perempuan dan Anak (DP3A) Makassar, Achi Soleman.

Berikut petikan wawancara Achi Soleman dengan Kinan Aulia yang dirangkum jurnalis Tribun Timur, Siti Aminah.

Apa itu stunting?

Sunting adalah proses tumbuh kembang anak yang tidak normal. Kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi yang berdampak panjang bagi anak hingga usia tua.

Apa penyebab terjadinya stunting?

Stunting disebabkan karena kekurangan asupan gizi pada anak dan juga ibu hamil. Anak kurang ternutrisi karena makanan yang dikonsumsi ibunya saat hamil kurang sehat dan kurang mengonsumsi vitamin dan mineral.

Apakah faktor ekonomi punya pengaruh besar terhadap tumbuh kembang janin dan anak saat lahir?

Faktor ekonomi menjadi salah satu sebab, apalagi saat masyarakat diterpa pandemi, kondisi keuangan memprihatikan sehingga turut mempengaruhi asupan makanan yang dikonsumsi ibu hamil dan anak-anak.

Selain faktor di atas, melihat fenomena di Makassar apakah ada hal lain yang menyebabkan tingginya stunting?

Pernikahan usia dini juga bisa memicu terjadinya stunting, rerata dari mereka belum siap secara mental, emosional dan lainnya dalam mengasuh anak.

Akan tetapi kondisi yang mengharuskan mereka menjadi orang tua sebelum waktunya, misalnya mereka terjerumus pergaulan bebas yang menyebabkan kehamilan.

Sehingga DP3A melakukan intervensi pencegahan pernikahan terhadap anak. Upaya itu juga berpengaruh untuk pencegahan stunting.

Bagaimana peran perempuan dalam mencegah stunting?

Peran Kartini saat ini sangat berpengaruh untuk edukasi dan sosialisasi terkait pencegahan stunting. Perempuan harus menjadi pelopor dan menggaungkan pencegahan stunting di masyarakat. Posisi perempuan sangat penting karena menjadi bagian dari keluarga dan merupakan madrasah pertama untuk anak.

Lalu bagaimana dengan ayah, apakah juga punya peran dalam memberantas stunting ini?

Antara ibu dan ayah tentu punya peran penting dalam menentukan kualitas hidup keluarga. Keduanya punya peran dalam membina hubungan keluarga, mulai dari perencanaan kehamilan, saat hamil, hingga pasca lahiran.

Jika dilihat, ketika seorang ayah memberi peluang kepada ibu untuk bekerja, maka itu juga berpengaruh terhadap penghasilan, jadi kesetaraan gender dalam hal ekonomi sangat berperan dalam posisi masing-masing.

Apa saja upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Makassar dalam menurunkan stunting?

Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terus berupaya menurunkan angka stunting.

Salah satunya menggencarkan program recovery kesehatan bahwa 1000 hari pertama kelahiran bayi sudah harus diintervensi.

Serta 100 hari sebelum masa kehamilan harus diintervensi dari segi kesehatan gizi keluarga.

Apa program khusus DP3A dalam penanganan stunting?

Langkah DP3A untuk mengejar target penurunan angka stunting yakni dengan membuat program Pusat Pembelajaran Keluarga disingkat Puspaga.

Merupakan wadah pembelajaran dan konsultasi untuk meningkatkan kualitas kehidupan menuju keluarga sejahtera.

DP3A Makassar menyediakan tempat untuk Puspaga yang dinamai Bacce (Balla Amma Caradde), bahasa Makassar yang berarti rumah pintar perempuan.

Lewat Puspaga dan Bacce, DP3A melakukan edukasi dan sosialisasi pendekatan keluarga. Jenis layanan Puspaga yang diterima DP3A seperti aduan adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak atau dalam keluarga. Kemudian pola asuh terhadap anak, hingga penyuluhan calon pengantin terjadi pengasuhan anak.

Apa saja tantangan yang dihadapi dalam rangka menurunkan angka stunting di Makassar?

Di era digitalisasi ini perlu banyak belajar menyesuaikan dengan zaman, kalau tidak belajar maka akan ketinggalan.

Tantangannya, bagaimana mencerdaskan anak dan membuat mereka lebih berkarakter.

Saat ini banyak hal yang membuat anak-anak gampang terpengaruh dengan apa yang ada di handphone, mulai dari kasus kekerasan fisik maupun non fisik seperti bullying. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved