Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perang Rusia Ukraina

Mengenal SAS, Pasukan Bayaran Inggris di Ukraina, Pernah Dipermalukan Pasukan TNI

Kini, Rusia mengarahkan fokus serangannya ke wilayah selatan Ukraina untuk memperluas cengkeramannya.

Editor: Muh. Irham
daily mail
Ilustrasi pasukan SAS dari Inggris 

TRIBUN-TIMUR.COM - Setelah dua bulan lamanya berperang di Ukraina, Rusia tak berhenti melakukan serangan ke negara tersebut.

Pasukan Rusia kini tengah fokus melakukan serangan ke wilayah timur Ukraina. Dalam perkembangan terakhir, Rusia tampaknya berhasil menguasai daerah itu setelah menggempurnya selama berhari-hari.

Kini, Rusia mengarahkan fokus serangannya ke wilayah selatan Ukraina untuk memperluas cengkeramannya.

Di tengah perang yang berkecamuk tersebut, muncul rumor bahwa ada campur tangan 'tentara bayaran' Inggris dalam konflik tersebut.

Mengutip mirror.co.uk (23/4/2022), Rusia memperingatkan "tentara bayaran" Inggris bahwa mereka menghadapi kematian jika mereka tetap berada di Ukraina melawan pasukan Vladimir Putin.

Peringatan itu dibuat dalam video mengerikan di media sosial, ketika Moskow mengumumkan akan meluncurkan penyelidikan resmi atas dugaan peran SAS Inggris di lapangan di Lviv.

Komite Investigasi [IC] -terlihat mirip dengan FBI yang bertanggung jawab atas kasus kriminal besar- akan memeriksa klaim bahwa ahli "sabotase" Inggris ada di lapangan.

Klaim itu muncul setelah penangkapan warga Inggris Shaun Pinner (48) dan Aiden Aslin (28) oleh pasukan Moskow setelah mereka tertangkap berpihak pada Kyiv di Donbas.

Tetapi sebuah video baru yang diposting di saluran media sosial Rusia "patriotik" memperingatkan kawan-kawan dari kedua orang Inggris itu, bahwa nasib mereka akan ada "di tangan para pemenang".

"Perang bukanlah serial TV atau permainan komputer -semuanya nyata di sini. Pulanglah sebelum terlambat" desak klip itu.

Kini disebut menyusup dalam peperangan Rusia dan Ukraina, dahulu rupanya pasukan SAS Inggris pernah dipermalukan ketika menghadapi perlawanan Indonesia di hutan Kalimantan.

Itu terjadi ketika Indonesia terlibat konfrontasi dengan Malaysia, sementara SAS Inggris bertempur membela Negeri Jiran.

Sebuah serangan tiba-tiba dilakukan Kopassus, membuat pasukan SAS Inggris terkejut dan tak bisa banyak berkutik.

Misi itu dijalankan Kopassus di malam hari dan di bawah guyuran hujan.

Dengan serangan itu, Kopassus menewaskan seorang anggota SAS, yang menjadikannya tentara ASEAN pertama yang berhasil menghabisi prajurit SAS.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved