Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemkot Makassar

Guru Mengaji, Imam, Penghafal Qur'an Bakal Dapat Insentif, Pemkot Makassar Siapkan Anggaran Rp6 M

Guru mengaji, imam masjid, penghafal Al Qur'an, pemandi jenazah, hingga mubalig akan mendapatkan insentif jelang lebaran.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Humas Pemkot Makassar
Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi menyerahkan insentif secara simbolis kepada pekerja keagamaan, Minggu(24/4/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Guru mengaji, imam masjid, penghafal Al Qur'an, pemandi jenazah, hingga mubalig akan mendapatkan insentif jelang lebaran.

Pemerintah Kota Makassar telah menyiapkan anggaran Rp6 miliar untuk memberikan insentif kepada seluruh pekerja keagamaan tersebut.

Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Makassar Mohammad Syarief mengatakan, total jumlah penerima mencapai 5 ribu.

Rinciannya 1.300 imam masjid, kemudian 1.997  guru mengaji, 850 pemandi jenazah, 300 orang mubalig dan 300 penghafal alquran.


"Kami akan memaksimalkan (pencairan) sebelum memasuki hari Raya Idul Fitri, dan alhamdulillah sudah direspon oleh seluruh pekerja keagamaan kerjasama lurah dan camat dan sudah sampai datanya ke kami," ucapnya kepada Tribun-Timur.com, saat ditemui di Pantai Losari usai salat subuh berjamaah, Minggu (24/4/2022).

Masing-masing kata Syarief bakal mendapatkan insentif Rp1 juta per orang.

Tetapi khusus pemandi jenazah diberikan Rp1,8 juta.

"Alhamdulillah ini ada kenaikan dari tahun sebelumnya dari 4000 (penerima) menjadi 5000," jelasnya.

Selain insentif, para pekerja keagamaan tersebut juga dijamin keselamatannya lewat layanan BPJS Ketenagakerjaan.

Pemkot Makassar telah mendaftarkan mereka sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga saat mendapatkan musibah, mereka bisa mengklaim biaya pengobatan bahkan biaya jaminan kematian.

Salah satu buktinya lanjut Syarief, saat salat subuh berjamaah.

Pemkot Makassar bersama BPJS Ketenagakerjaan telah menyalurkan santunan kematian kepada pekerja posyandu dan guru mengaji yang meninggal dunia.

Selama ramadan, Pemkot Makassar juga telah menjalankan program Pemkot Mengaji.

Hal itu guna mengedukasi para ASN untuk memperbaiki bacaannya.

"Ini juga alhamdulillah kemarin sudah 
lakukan seluruh ASN mengaji. Memperbaiki bacaannya dan alhamdulillah itu direspon semua oleh SKPD," tuturnya.

Rencananya, program mengaji berikutnya seluruh keluarga membawa anak-anaknya.  

"Itu namanya literasi hijaiyah untuk menyelamatkan peradaban kota. Kalau bagus mengajinya bagus bacaannya insyallah otomatis kalau bikin kejahatan ada yang tolong mengingatkan," pungkasnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved