Sabaruddin LC: Al Quran Mukjizat yang Abadi

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Syiar Ramadan Kalla Grup episode 17 hadir dengan tema Refleksi Nuzul Quran, Generasi Amalan Pasif.

Program ini disiarkan langsung di kanal You Tube dan Facebook Tribun Timur, Selasa (19/4/2022).

Syiar Ramadan dipandu oleh host, Kinan Aulia. Hadir sebagai narasumber, Dai Cendekiawan Alumni Timur Tengah, Sabaruddin LC.

Sabaruddin mengatakan, dalam Al Quran Allah SWT berfirman, bulan Ramadan adalah bulan diturunkan Al Quran, sebagai petunjuk bagi manusia.

"Dalam hidup kita tidak bisa berjalan  dengan baik sesuai diinginkan oleh Allah kecuali  menggunakan petunjuk dan petunjuk itu adalah Al Quran," jelasnya.

Al Quran satu-satunya kitab di muka bumi ini, dari ribuan tahun sampai saat ini tidak ada perubahan, penambahan maupun pengurangan satu kata pun.

Itu menunjukkan Al Quran mesti  diperingati setiap tahun sebagai bentuk mukjizat Rasulullah Muhammad SAW, merupakan mukjizat yang abadi.

Jika melihat para nabi, masing-masing nabi itu memiliki mukjizat, akan tetapi mukjizat tersebut akan hilang di zamannya.

Nabi Musa memiliki tongkat, tongkat tersebut adalah mukjizatnya, akan tetapi tongkat itu hilang sesuai masanya.

Nabi Isa menurut Islam memiliki mukjizat mampu menghidupkan orang yang mati, mampu menyembuhkan orang yang memilki penyakit kusta, yang buta. 

Namun, setelah diangkat oleh Allah, maka berakhir pula mukjizat tersebut.

"Satu-satu mukjizat yang abadi Al Quran, Rasulullah sudah wafat, meninggalkan dunia, tetapi Al Quran yang ditinggalkan senantiasa abadi dan tidak ada bisa menggantikan," terang tenaga pendidik di Sekolah Islam Athirah ini.

Makanya Sabaruddin ingatkan untuk tidak jadi generasi pasif dalam merefleksikan Al Quran.

Jangan sampai Al Quran dibeli, disumbangkan, tapi tak dibaca.

Sebab, semua orang yang berinteraksi dengan Al Quran akan mendapatkan kemuliaan.

"Semua berinteraksi dengan Al Quran akan mendapatkan  kemuliaan. Ketika baca Al Quran di bulan Ramadan mendapatkan 10 pahala," ucapnya.