Guru Sertifikasi & Kepsek di Jeneponto Diminta Setor Rp 50 Ribu - Rp 100 Ribu Bantu Jambore Nasional
Menurutnya, Jambore Nasional nantinya akan diisi oleh siswa yang berprestasi dari golongan keluarga yang tidak mampu.
Penulis: Muh Rakib | Editor: Waode Nurmin
TRIBUN-JENEPONTO.COM - Para guru di Jeneponto yang menerima sertifikasi diminta untuk menyetor uang Rp 50 ribu.
Bukan hanya guru, namun juga kepala sekolah tingkat sekolah dasar juga dimintai menyetor Rp 100 ribu.
Permintaan uang tersebut dilakukan oleh sejumlah koordinator wilayah (korwil) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jeneponto.
Karena informasi itu, Kepala Bidang Ketenagakerjaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jeneponto, Rahmat Sasmito angkat bicara.
Ia membenarkan adanya Korwil yang melakukan permintaan terhadap guru dan kepala sekolah di Jeneponto.
Permintaannya tersebut dilakukan dengan alasan sumbangsi kegiatan jambore untuk anak sekolah yang berprestasi di bulan Agustus mendatang.
"Kita minta partisipasinya, apa salahnya sifat gotong royong itu biasa. Yang mau menyumbang Rp 10 ribu, Rp 25 ribu, Rp 50 ribu, Rp 100 ribu masing-masing individu," ujarnya saat ditemui di kantor Bupati, Selasa (19/4/2022).
Menurutnya, Jambore Nasional nantinya akan diisi oleh siswa yang berprestasi dari golongan keluarga yang tidak mampu.
"Mala kasihan kalau orangtua kita bebankan hanya gara-gara orangtuanya tidak mampu anaknya berprestasi tidak bisa diberangkatkan,"
"Kalau anak-anak yang dibebankan dan anak-anak ini kurang mampu jangan sampai mereka berpresatasi di Pramuka tapi tidak berangkat dengan alasan tidak ada biaya," sambungnya.
Ditanya soal apakah tidak ada dana dari pihak Disdikbud sendiri atau dari pemerintah daerah, ia mengatakan ada tetapi dana tersebut terbatas dan tidak cukup untuk semua anak-anak yang mau diberangkatkan.
"Ada dana APBD tapi tidak cukup, sedangkan dana APBD tidak bisa kita geser-geser akhirnya tidak cukup jadi kita minta partisipasinya," jelasnya.
Kata dia lagi, anak yang mau diberangkat Jambore sekitar 70 orang siswa berprestasi, sementara dana yang akan disiapkan banyak.
"estimasinya kita berangkatkan itu total 70-an anak, kalau saya tidak salah itu ada kebutuhan dana lebih 100 juta karena ada iuran yang disetor ke Jambore Nasional," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, guru di Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan mengeluh.
