Eksekutor Penembakan Pegawai Dishub
Dua Oknum Polisi Diduga Terlibat Pembunuhan Pegawai Dishub Makassar, Berikut Perannya
Pembunuhan berencana pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Najamuddin Sewang ternyata melibatkan dua oknum polisi.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pembunuhan berencana pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Najamuddin Sewang ternyata melibatkan dua oknum polisi.
Hal ini terungkap dari barang bukti yang dihadirkan Polrestabes Makassar saat merilis kasus pembunuhan Najamuddin Sewang, Senin kemarin.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto membenarkan adanya keterlibatan polisi dalam skenario pembunuhan Najamuddin Sewang.
Baca juga: Najamuddin Sewang Jadi Pegawai Dishub Berkat Bantuan Iqbal Asnan, Petaka Bermula saat Perebutkan RCH
Baca juga: Dukun Santet Tak Mempan, Kasatpol PP Kongkalikong Teroris & Oknum Polisi Bunuh ASN Dishub Makassar
Oknum polisi berinisial SU disinyalir sebagai eksekutor atau penembak Najamuddin.
Sementara inisial CA juga diduga kuat adalah oknum polisi bertindak sebagai pemilik senjata revolver yang digunakan SU.
Hal itu dikuatkan dari register barang bukti pistol atau revolver yang dihadirkan polisi.
Dalam lembaran register itu, tertulis disita dari tangan bernama inisial CA.
"Untuk tersangka ekskutor kita sampaikan merupakan anggota kita, oknum anggota Polri," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto saat merilis kasus itu, di kantornya, Senin (18/4/2022) siang.
"Tapi perintah pimpinan tidak ada ditutupi. Kita akan proses dan akan mendapat sanksi berat," tegasnya.
Yang mencengangkan, senjata jenis revolver yang digunakan diperoleh dari jual beli online.
Selain itu, senjata itu juga diperoleh dari penjual yang merupakan jaringan teroris.
"Jadi bahwa pemilik senjata ini beli online. Pemilik senjata ini tak tahu jaringan teroris. Setelah kami telusuri memang ternyata jaringan teroris," tuturnya.
Selain sepucuk senjata, juga disita puluhan amunisi aktif dan proyektil peluru yang menembus punggung Najamuddin Sewang.
Begitu juga uang sekantong dengan nominal Rp 85 juta yang ditemukan di lokasi.
Namun Kombes Pol Budhi Haryanto menyebut bahwa uang itu bukanlah upah, melainkan hanya ucapan terima kasih.