Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Puluhan Anak Muda Sinjai Keliling Masjid di Pelosok untuk Berdakwa

Para Majelis Dai Muda Sinjai ini berisikan 30 anak muda merupakan lulusan S1 dari berbagai perguruan tinggi di Sinjai dan Sulsel.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Waode Nurmin
TribunSinjai.com/Samsul Bahri
Para pengurus Majelis Dai Muda (MDM) Sinjai sedang rapat di Masjid Agung Nujumul Ittihad Sinjai 

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA- Puluhan anak muda Sinjai, Sulawesi Selatan, yang terhimpun dalam lembaga Majelis Dai Muda (MDM) Sinjai menggelar kegiatan keliling masjid untuk berdakwa.

Para Majelis Dai Muda Sinjai ini berisikan 30 anak muda merupakan lulusan S1 dari berbagai perguruan tinggi di Sinjai dan Sulsel.

Mereka sejak memasuki Bulan Ramadan mempersiapkan diri mendatangi masjid-masjid yang ada di pelosok Sinjai dan Kabupaten Bone.

Alasannya karena masjid-masjid tersebut jarang didatangi mubaligh.

Kegiatan mereka mengusung tageline Yang Muda Berdakwa.

"Para lulusan sarjana muda bergabung di lembaga ini untuk berdakwa dari ibukota kabupaten hingga polosok Sinjai dan sebagian ke Kabupaten Bone," kata Ketua MDM Sinjai, Kamaruddin, Jumat (15/4/2022).

Menurutnya, anak muda sudah harus mempersiapkan diri untuk melanjutkan generasi para mubalihg senior di Sinjai.

Dalam lembaga itu tak 100 persen lulusan sarjana. Namun ada juga kalangan dari anak muda biasa yang ingin memperdalam ilmu keagamaannya.

Selama Ramadan ini pengurus MDM Sinjai membuka kesempatan kepada pengurus masjid untuk berdakwa khususnya di masjid-masjid pelosok.

Kehadiran para Mubaligh muda ini memberi warna baru bagi perjalanan dakwa di Sinjai.

Bangkitnya anak-anak muda di Sinjai mengambil peranan sebagai langkah positif bagi anak-anak muda di Sinjai.

Selain mereka menyebar berdakwa di berbagai kecamatan setiap harinya, para dai muda juga ada yang bertugas mengisi salah satu program Ramadan di Radio Pemeintah Kabupaten Suara Bersatu FM.

Kamaruddin juga menjelaskan bahwa para anak muda yang berhimpun di lembaga itu tak semuanya jebolan pondok pesantren.

Mereka juga berasal dari berbagai latar belakang organisasi keagamaan, mulai dari Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Jamaah Tabligh, Darul Istiqamah.

Mereka satu kesatuan tak mempermasalahkan khilafiah antar sesama.

"Kami berdakwa satu yakni mensyiarkan Islam ke seluruh masyarakat," kata Kamaruddin.

Selain di Ramadan ini, mereka juga sudah mempersiapkan diri untuk mengambil peranan sebagai khatib pada lebaran Idulfitri 1443 Hijriah mendatang. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved