Inspirasi Ramadhan 2022 Hamdan Juhannis
Indra Keberagamaan 12: Anda Kerja Anda Dapat, Anda Payah Anda kalah, Itukah Takdir?
Jodoh ada di tangan Anda, bagi yang mencari. Tapi yang sudah punya jodoh tidak usah mencari lagi, nanti dapat lagi. Bisa kena takdir yang lain.
Indra Keberagamaan (12)
Oleh: Hamdan Juhannis
Rektor UIN Alauddin Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Kita lanjut ke persepsi tentang takdir karena cara memahaminya ikut menentukan raihan hidup.
Ada ajaran yang meyakini bahwa ikhtiar adalah kunci pencapaian.
Kita sebutlah sebagai tipe kedua. Tipe ini meyakini manusia memiliki kuasa atas dirinya.
Semua pencapaian dari upaya manusia sendiri, demikian pula dengan hasil buruk akibat dari laku manusia.
Tugas Tuhan selesai pada perangkat berpikir dan berkreasi yang diciptakan kepada manusia. Orang Inggris menyebutnya: free will.
Doktrin takdir pada model seperti ini menganggap keberhasilan dan kegagalan hidup ada pada hukum alam.
Kalau Anda kerja, Anda dapat. Kalau Anda payah, Anda kalah. Tidak percaya jodoh di tangan Tuhan.
Jodoh ada di tangan Anda, bagi yang mencari. Tapi yang sudah punya jodoh tidak usah mencari lagi, nanti dapat lagi. Bisa kena takdir yang lain.
Model pemahaman takdir seperti ini tampaknya lebih progresif dan pro kepada perubahan.
Pencapaian tergantung kepada usaha dan upaya yang dilakukan.
Istilahnya, hasil tidak akan menghianati proses.
Namun, karena nalar dan kadar manusia punya keterbatasan, keyakinan tentang manusia yang memiliki kuasa atas takdirnya bisa menjadi kelemahan.
Ada peluang terjadi turbulensi kehidupan, berupa stres berkepanjangan karena lemahnya penyandaran batin dari jerih payah yang sudah dilakukan.
Bila hasil tidak sebanding dengan upaya, ke mana arah pencarian hikmah?