Misinya Kejar Mahasiswa, Tembakan Gas Air Mata Polisi Justeru Kena Jamaah Salat Tarawih di UNM
Polisi datang dan langsung menambakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa sekira pukul 20.00 wita.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Saldy Irawan
"Antara pendemo dan polisi harus bisa saling menahan lah," katanya.
"Kalau demonya sudah selesai, tidak usahlah dilanjut sampai malam. Karena ini masuk ke dalam pemukiman warga dan ini mengganggu kekhusyuan salat," lanjutnya.
Ia berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi.
Saat wartawan mendekati lokasi masjid, suara panitia masjid itu cukup besar.
Pertama mengucapkan terimakasih kepada pengunjuk rasa karena telah turun ke jalan menyuarakan aspirasi masyarakat.
Ia juga meminta untuk tenang dan kembali ke rumah. Begitupun dengan polisi.
"Tolong berhenti. Jangan dilanjut. Jamaah kaget dan ketakutan," kata panitia masjid melalui pengeras suara.
Sejenak polisi dan mahasiswa kembali tenang. Tidak ada suara tembakan maupun lemparan.
Jamaah keluar masjid dengan ketakutan. Beberapa diantara mereka mengeluarkan air mata lantaran terkena gas air mata.
Polisi mendampingi jamaah yang pulang. Sejanak tidak ada tembakan dan lemparan.
Setelah semua jamaah pulang, Masjid Nurul Ilmi sudah kosong.
Polisi kembali menembakkan air mata sekira pukul 21.15 wita.
Polisi lengkap menggunakan tameng dan laras di pagar Fakultas Ekonomi dan Bisnis menghadap ke dalam kampus.
Sebuah mobil brimob juga siap sedia di Jl Raya Pendidikan.
Tembakan gas air mata polisi juga dibalas pengunjuk rasa.